Taiwan Klaim Tak Ada Perusahaannya Terlibat Ledakan Pager di Lebanon yang Didalangi Israel

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad pada Selasa, 17 September 2024, menyatakan 9 orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Ankara, VIVA - Taiwan pada Senin, 11 November 2024, menyatakan tidak ada perusahaannya yang terlibat dalam serangkaian ledakan pager (penyeranta) di Lebanon pada September lalu.

Respons Gencatan Senjata Lebanon-Israel, Hamas: Tak Ada Perdamaian hingga Palestina Terselesaikan

Taiwan menyebutkan hal tersebut saat mengumumkan hasil investigasi selama beberapa pekan atas insiden mematikan itu, yang telah diakui oleh otoritas Israel sehari sebelumnya.

Kementerian Kehakiman Taiwan dalam pernyataannya menyebutkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan produsen asal Taiwan dalam ledakan yang menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 3.200 lainnya, termasuk seorang duta besar Iran.

Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

Korban ledakan pager di Lebanon

Photo :
  • Associated Press

Biro investigasi menemukan bahwa model penyeranta AR-924, yang dilaporkan digunakan anggota Hizbullah untuk berkomunikasi ketika beberapa perangkat meledak di seluruh Lebanon, tidak diproduksi oleh perusahaan Taiwan Gold Apollo dalam beberapa tahun terakhir.

PM Lebanon Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel, Bagaimana Sikap Hizbullah?

“Setelah penyelidikan dilakukan, didapati bahwa pager AR-924 dirancang dan diproduksi oleh Frontier Group Entity (FGE) di luar negeri, yang telah menandatangani nota kerja sama bisnis dengan Gold Apollo dan mendapatkan izin untuk menggunakan label original equipment manufacturer pada perangkat tersebut,” menurut pernyataan tersebut.

“Gold Apollo hanya bertanggung jawab untuk menguji sampel pager AR-924 yang awalnya tidak dilengkapi dengan kemampuan peledak, dan perusahaan tidak memberikan dukungan teknis, bahan baku, komponen, maupun garansi kepada FGE,” tambahnya.

Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu untuk pertama kalinya mengaku bertanggungjawab atas ledakan penyeranta massal yang mengguncang Lebanon hampir dua bulan lalu. Sedikitnya 26 orang tewas dan lebih dari 3.200 lainnya terluka ketika ribuan perangkat komunikasi itu meledak di beberapa wilayah di Lebanon pada 17 dan 18 September.

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Photo :
  • haaretz.com

“Ada pejabat senior di lembaga pertahanan dan tingkat politik yang menentang operasi pager, serta pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Sebelum operasi pager, mereka mengatakan kepada saya bahwa Amerika Serikat akan menentangnya, tetapi saya tidak mendengarkan mereka,” kata Netanyahu dalam rapat kabinet seperti dikutip Channel 12 Israel. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya