Netanyahu Kirim Diplomatnya ke AS, Bertemu dengan Presiden Terpilih Donald Trump

Pertemuan Donald Trump dan Netanyahu (Doc: India Today)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana untuk mengirim menteri urusan strategisnya ke Washington guna membahas beberapa isu dengan Presiden terpilih AS Donald Trump. Hal itu dilaporkan oleh media lokal, pada Minggu, 10 November 2024.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

"Ron Dermer dijadwalkan mengunjungi Washington untuk bertemu dengan Trump dan pejabat lainnya," menurut laporan harian Israel Yedioth Ahronoth.

VIVA Militer: Perdana Meteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama Donald Trump

Photo :
  • NBC News
Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Fokus utama pertemuan Dermer adalah pada stabilisasi perbatasan utara Israel dengan Lebanon, mencapai kesepakatan penyanderaan dengan kelompok Palestina Hamas, normalisasi dengan Arab Saudi, dan rencana pascaperang untuk Gaza.

Menteri tersebut juga akan memberikan Trump informasi intelijen yang dikumpulkan oleh Israel mengenai program nuklir Iran dan potensi ancaman Teheran yang bergerak maju menuju persenjataan nuklir.

Blak-blakan, Presiden Cile Sebut Netanyahu Penjahat Perang

Melansir dari ANews, Senin, 11 November 2024, Dermer baru-baru ini mengunjungi Rusia sebagai bagian dari upaya Israel untuk mencapai gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah Lebanon.

Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu dan lingkaran dalamnya merasa optimis dalam beberapa hari terakhir setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS pada 5 November lalu.

Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Photo :
  • Homeland Preparedness News

Harian Israel Hayom sebelumnya melaporkan bahwa pejabat senior di pemerintahan Israel telah mulai menyusun rencana untuk memperluas kedaulatan atas blok permukiman tertentu di Tepi Barat, menyetujui ribuan unit perumahan, dan mencabut sanksi terhadap para pemukim.

Menurut perkiraan Israel, lebih dari 720.000 pemukim ilegal tinggal di permukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Namun, berdasarkan hukum internasional, permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dianggap ilegal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya