Tanda-tanda Kelaparan Mulai Muncul di Gaza, Menurut Pejabat RS Kamal Adwan

VIVA Militer: Anak-anak Gaza mengantre untuk mendapatkan makanan
Sumber :
  • forbes.com

Gaza City, VIVA - Situasi di Gaza utara menjadi “sangat mengerikan” sehingga banyak warga mengalami kelaparan, menurut peringatan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, salah satu dari sedikit pusat medis yang masih beroperasi di wilayah tersebut.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Blokade Israel telah menghalangi bantuan kemanusiaan dan menyebabkan warga mengalami kelaparan, kata Hussam Abu Safiya dalam pernyataan video kepada jurnalis pada Sabtu, 9 November 2024.

“Situasi di Gaza utara sangat mengkhawatirkan. Blokade terus berlanjut, dan tanda-tanda kelaparan mulai muncul pada anak-anak dan orang dewasa akibat kurangnya kebutuhan dasar untuk hidup,” lanjut Hussam Abu Safiya.

Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan, Gerakan Cinta dan Peluk Palestina Digaungkan

Warga Palestina korban serangan Israel dievakuasi ke rumah sakit Gaza Utara

Photo :
  • Social Media

“Setiap hari, kami kehilangan pasien yang terluka karena kekurangan sumber daya dan ketiadaan tim bedah spesialis,” tambahnya.

Blak-blakan, Presiden Cile Sebut Netanyahu Penjahat Perang

Pengeboman yang terus-menerus oleh Israel telah mengakibatkan Gaza utara dalam kondisi “kehancuran total,” tegasnya.

Direktur rumah sakit itu mendesak pembentukan koridor kemanusiaan darurat guna memungkinkan tenaga medis spesialis, pasokan medis penting, dan ambulans mencapai mereka yang terluka.

Pada 26 Oktober, pasukan Israel menarik diri dari Rumah Sakit Kamal Adwan setelah menduduki fasilitas tersebut selama 24 jam, meninggalkan kehancuran besar serta korban jiwa warga Palestina di dalam dan di sekitar rumah sakit.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Sejak 5 Oktober, tentara Israel melanjutkan serangan mematikan di Gaza utara untuk mencegah kekuatan Hamas bangkit kembali, di tengah pengepungan ketat di wilayah tersebut.

Namun, warga Palestina menuduh Israel berniat menguasai wilayah Gaza utara dan secara paksa mengusir penduduk. Sejak itu, tidak ada bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, maupun bahan bakar yang diizinkan masuk oleh tentara Israel, membuat sebagian besar penduduk terancam kelaparan.

Tel Aviv terus melakukan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 43.500 warga Palestina dan membuat wilayah tersebut hampir tak layak huni.

Israel kini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya yang brutal di wilayah yang diblokade tersebut. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya