Usai Gunakan Hak Pilihnya, Donald Trump: Saya Sangat Yakin Menang

Debat capres AS antara Donald Trump dengan Kamala Haris
Sumber :
  • AP Photo

Florida, VIVA – Berbicara kepada pers setelah memberikan hak pilihnya di Florida, pada Selasa 5 November 2024, calon presiden atau capres dari Partai Rapublik, Donald Trump, mengatakan bahwa dirinya sangat yakin akan memenangkan pemilihan umum, pemilu.

Dia juga mengungkapkan rasa frustrasinya, karena mungkin perlu waktu lama untuk mengumumkan hasilnya.

"Saya merasa sangat yakin. Saya dengar kami melakukannya dengan sangat baik di mana-mana," kata Trump, dikutip dari CNN Internasional, Rabu, 6 November 2024.

Dia menambahkan bahwa ini adalah yang terbaik dari tiga kampanye yang dia jalankan. "Perolehan (suaranya) tidak akan terlalu banyak," ucap Trump.

"Tetapi akan butuh waktu lama untuk mensertifikasinya," tambahnya.

Trump juga terus mengeluh tentang lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghitung hasil pemilu, mengingat mereka menghabiskan banyak uang.

Trump telah berulang kali menggunakan waktu tunggu yang lama dalam penghitungan surat suara, sebagai cara untuk menabur keraguan terhadap integritas pemilihan.

Seperti sebelumnya, pada 2020, Trump menyebut surat suara "berbahaya" dan "korup." Ia mengatakan bahwa hal itu akan menyebabkan kecurangan pemilu besar-besaran dan pemilu 2020 yang dicurangi.

Bantah Tuduhan Dalangi Pemberontakan Suriah, Amerika Cuci Tangan?

Kini terjebak dalam pemilihan ketat melawan Wakil Presiden Kamala Harris, kampanye Trump secara aktif mempromosikan pemungutan suara langsung dan lewat pos lebih awal, bahkan saat mantan presiden itu berjanji untuk menghapus praktik yang umum digunakan itu.

Ia juga secara keliru menyiratkan bahwa metode penghitungan suara saat adalah metode pemungutan suara yang tidak aman.

Al-Assad Babak Belur, Pemberontak Rebut Markas Polisi dan Intelijen Suriah
Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Donald Trump Ancam Hukuman Berat jika Tawanan Gaza Tak Dibebaskan Sebelum Dilantik

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan akan ada hukuman berat jika para tawanan yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan sebelum ia dilantik.

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024