Selebritis Hollywood Kasih Dukungan ke Kamala Harris dan Donald Trump, Apa Dampaknya?
- SBS News
Amerika Serikat, VIVA – Selebritis Hollywood semakin memperlihatkan dukungan mereka kepada calon presiden Amerika Serikat (AS) yang mengikuti kontestasi pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024. Apakah ini salah satu cara Kamala Harris dan Donald Trump mendulang suara?
Dikutip dari berita VIVA, 4 November 2024, pendukung Trump yang berasal dari kalangan selebritis maupun sejumlah tokoh besar antara lain Elon Musk, Zachary Levi, Rob Schneider, Mel Gibson, dan Hulk Hogan. Sementara kalangan artis Hollywood yang mendukung Kamala Harris, yaitu Taylor Swift, Beyoncé, Bon Iver, Megan Thee Stallion, Cardi B, hingga beberapa pemeran film Avengers seperti Scarlett Johansson, Chris Evans, Robert Downey Jr., dan Mark Ruffalo.
Profesor Ilmu Politik dari University of Texas Rio Grande Valley, Richard Longoria, mengatakan praktik memberikan dukungan para selebritis dalam kampanye politik AS sudah berlangsung sejak awal berdirinya Hollywood. Sekitar tahun 1920-an, para pendiri studio rekaman ternama di Hollywood merupakan investor utama yang mendanai kegiatan Partai Republik.
"Saat itulah para selebriti Hollywood tampil di konvensi pencalonan dan rapat umum kampanye," ujar Longoria yang dikutip dari SBS News, Selasa 5 November 2024.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan public figure dalam kampanye politik hanya memberikan pengaruh kecil terhadap keputusan pemilih. Hasil jajak pendapat YouGov pada bulan Agustus 2024 memperlihatkan sebanyak 11 persen warga AS yang mempertimbangan keputusan dalam menentuka pilihan dan 7 persen mengaku semakin yakin untuk mendukung kandidat tersebut.
Survei lain dilakukan untuk mengetahui pandangan warga Paman Sama atas penting atau tidak keterlibatan selebritis dalam kampanye politik pemilihan presiden. Hasilnya, sebanyak 20 persen tindakan tersebut justru membantu para paslon.
Sedangkan sebanyak 33 persen responden percaya kontribusi selebritis dalam politik justru merugikan demokrasi negara. Bahkan, sebanyak 32 persen dari responden mengungkapkan karier artis dan musisi Hollywood bisa hancur akibat mereka terjun ke dunia politik untuk memberikan dukungan kepada calon presiden yang mengikuti kontestasi pemilu AS.
Longoria mengutarakan pemilih muda menjadi kalangan yang paling banyak terpengaruh atas dukungan selebritis terhadap calon presiden. Setidaknya, membangkitkan kemauan untuk datang ke bilik suara.
"Orang berusia muda yang belum memiliki ideologi politik yang terbentuk sepenuhnya lebih cenderung terbujuk oleh dukungan selebriti," imbuhnya.
Meskipun penelitian menunjukkan dukungan selebritis kepada peserta kontestasi Pemilu AS memberikan pengaruh terbatas, tetapi dua ekonom Universitas Maryland memiliki pemikiran yang berbeda.
Ekonom memperkirakan dukungan Oprah Winfrey terhadap Barack Obama di Pemilu AS tahun 2008 menghasilkan sekitar satu juta suara untuknya dalam pemilihan pendahuluan Demokrat.
"Mereka (selebriti) menjadi sangat penting dalam membangun momentum," ucap Longoria.
Dukungan dari sederet selebritis terhadap Donald Trump maupun Kamala Harris setidaknya membuat kedua paslon mendapatkan sorotan media lebih banyak. Kondisi ini umumnya dimanfaatkan sebagai ajang mengomunikasikan 'propaganda' kepada khalayak yang lebih luas.