Raja Spanyol Dilempari Telur hingga Lumpur saat Kunjungi Korban Banjir
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Madrid, VIVAĀ ā Warga Spanyol meluapkanĀ amarahnya dengan melemparkan telur hingga lumpur ke arah Raja Felipe dan Ratu Letizia saat mereka mengunjungi wilayah Valencia, tempat lebih dari 200 orang tewas akibat banjir yang dahsyat.
Raja pun mendapat teriakan "pembunuh" saat ia mengunjungi Paiporta yang dilanda bencana bersama dengan Perdana Menteri Pedro Sanchez dan gubernur daerah Carlos Mazon.
Selain itu, penduduk setempat menuduh pihak berwenang bersikap lamban dalam menanggapi bencana tersebut.
Setelah mereka berpose untuk foto, kerumunan mulai melontarkan hinaan kepada raja, Mazon, dan Sanchez. Melansir dari CNN Internasional, Senin, 4 November 2024, kerumunan itu menyerbu ke depan saat petugas keamanan membuka payung untuk mencoba melindungi mereka dari amuka massa.
Dihadapkan dengan seorang warga, Felipe tetap tenang dan menurunkan payungnya untuk mendengarkan warga, sementara polisi berjuang mengendalikan orang-orang yang berusaha menyerang Raja.
Ratu Letizia juga berbicara dengan warga yang marah dan tampak memegang kepalanya dengan tangannya.
Saluran media sosial Keluarga Kerajaan merilis video setelah protes tersebut, yang memperlihatkan raja dan ratu berpelukan dengan warga yang putus asa.
Seorang pria juga terlihat menangis di pelukan raja dan dalam rekaman lain, Raja terlihat memeluk dua wanita yang menangis.
Tidak biasa bagi seorang raja Spanyol untuk menghadapi kemarahan yang begitu hebat dari dekat. Felipe adalah tokoh yang relatif populer, yang naik takhta setelah turun takhta ayahnya.
Kemarahan itu tampaknya sebagian besar ditujukan kepada Mazon dan Sanchez, yang pergi lebih awal meskipun raja bersikeras untuk tetap tinggal meskipun terjadi kekacauan.
Kantor Sanchez dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perdana menteri telah dibawa pergi, karena mengikuti protokol keamanan.
Dalam sebuah pernyataan di akun X, Mazon mengatakan dia memahami kemarahan itu dan memuji perilaku teladan raja.
Sebagai informasi, setidaknya 214 orang kini dipastikan meninggal akibat banjir dan jumlah korban mungkin bertambah lebih banyak.
Di antara korban terakhir adalah seorang wanita berusia 70 tahun yang jasadnya ditemukan lebih dari 12 kilometer (tujuh mil) dari rumahnya
Respons yang lambat dan tidak terkoordinasi terhadap krisis ini telah membuat banyak orang di Valencia marah. Peringatan melalui teks datang beberapa jam setelah peringatan banjir dari badan cuaca.