Pemilu AS: Kapan Pemungutan Suara dan Hasilnya Diumumkan?
- kolase foto
Amerika Serikat, VIVA – Perebutan kursi presiden Amerika Serikat tahun 2024 diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling tidak biasa dan bersejarah.Â
Donald Trump, mantan presiden, akan berhadapan dengan Kamala Harris, wakil presiden saat ini. Situasi ini terjadi setelah Joe Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi disebabkan oleh banyaknya tekanan setelah debat pertamanya yang dianggap tidak sukses.
Kapan Pemilu AS?
Dilansir dari Telegraph, pemilu presiden akan diadakan pada hari Selasa, 5 November 2024. Pemenang pemilu ini akan dilantik dan mulai menjalankan tugas sebagai presiden pada 20 Januari 2025.
Selain memilih presiden, pemilih juga akan memberikan suara untuk anggota Kongres yang mencakup Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat.
Proses Pemungutan Suara
Pada hari pemilihan, banyak pemilih akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara. Beberapa orang mungkin sudah memilih lebih awal menggunakan sistem pemungutan suara pos atau pemungutan suara awal.Â
Waktu penutupan pemungutan suara berbeda-beda di setiap negara bagian, tetapi umumnya dimulai sekitar pukul 7 malam waktu setempat.
Karena perbedaan zona waktu di seluruh AS, penghitungan suara akan dimulai di pantai timur, sementara pemilih di negara bagian seperti Alaska dan Hawaii masih dalam perjalanan menuju tempat pemungutan suara.
Kapan Hasil Pemilu Diumumkan?
Pemenang pemilu kemungkinan tidak akan langsung diumumkan setelah pemungutan suara ditutup. Bahkan jika pemenang diproyeksikan, hasil resmi masih dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk dikonfirmasi.Â
Namun, negara bagian biasanya sudah mengumumkan hasil awal jauh sebelum semua suara dihitung.
Sebagai contoh, pada pemilu 2020, hasil untuk Joe Biden diumumkan empat hari setelah pemungutan suara, ketika Pennsylvania mengonfirmasi hasilnya.Â
Negara bagian ini memberikan Biden 20 suara elektoral, yang membantunya mencapai lebih dari 270 suara yang dibutuhkan untuk menang.Â
Sementara pada tahun 2016, Hillary Clinton mengakui kekalahannya terhadap Trump keesokan harinya setelah pemilihan.