Hamas Bakal Tolak Gencatan Senjata Apapun jika Tidak Ada Persyaratan Ini
- REUTERS/Mohammed Salem
Gaza, VIVA – Hamas telah menolak usulan gencatan senjata yang akan membebaskan sejumlah kecil tawanan Israel dan penghentian penyerangan selama 30 hari. Proposal itu tidak menyebutkan bahwa Israel akan menarik diri dari Jalur Gaza.
Sumber yang dekat dengan kelompok Palestina tersebut mengatakan kepada Middle East Eye bahwa mereka secara resmi menolak usulan yang diajukan oleh Qatar, Mesir, dan AS, meskipun ada laporan di media Israel bahwa usulan tersebut masih dalam pertimbangan.
Hamas bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata apa pun pada akhirnya harus mengarah pada penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Melansir dari Middle East Eye, Kamis, 31 Oktober 2024, Mesir dan Qatar telah bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas selama berbulan-bulan.
Pada bulan November 2023, kesepakatan pertukaran tahanan menghasilkan pembebasan sekitar 100 tawanan Israel dengan imbalan sekitar 240 tahanan Palestina dibebaskan.
Kali ini, tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata baru yang diusulkan akan membebaskan antara 11-14 warga Israel, termasuk wanita dan orang tua, dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dan gencatan senjata selama 30 hari.
Meskipun proposal saat ini tampaknya tidak akan berhasil, para pejabat mengatakan kepada kantor berita Israel Maariv bahwa pejabat Amerika yang terlibat dalam pembicaraan tersebut berharap akan tercapainya kesepakatan gencatan senjata sebelum pemilihan umum AS pada 5 November 2024.