Pemimpin Baru Hizbullah: Kami Siap jika Perang Dipaksakan kepada Kami
- parstoday.ir
Beirut, VIVA – Pemimpin baru Hizbullah, pada Rabu, 30 Oktober 2024, mengatakan bahwa kelompoknya tidak berperang atas nama Iran, tetapi untuk melindungi dan membebaskan wilayah Lebanon.
“Kami di Lebanon tidak berperang atas nama Iran atau untuk melaksanakan proyeknya, tetapi untuk melindungi dan membebaskan tanah kami,” kata Naim Qassem dalam pidatonya.
"Selama 11 bulan kami mengatakan bahwa kami tidak menginginkan perang, tetapi kami siap jika perang dipaksakan kepada kami," tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 31 Oktober 2024.
Qassem pada Selasa, 29 Oktober 2024, terpilih sebagai kepala Hizbullah, menggantikan Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.
“Program saya adalah melanjutkan pendekatan Nasrallah untuk tetap berada di jalur perang berdasarkan perkembangan,” ucapnya.
“Perlawanan ada untuk membebaskan tanah dan menghadapi penjajah dan niat ekspansionisnya di wilayah tersebut,” tegas Qassem.
Pemimpin baru Hizbullah itu mengatakan dukungan terhadap Gaza diperlukan untuk menghadapi bahaya yang ditimbulkan oleh Israel ke wilayah tersebut melalui Jalur Gaza, dan rakyat Gaza memiliki hak tentang kemanusiaan, Arab, Islam, dan nasional bagi semua untuk mendukung mereka.
"Perang ini bukan hanya milik Israel, tapi juga Amerika, Eropa, dan global, yang melibatkan semua sumber daya untuk membasmi perlawanan dan rakyat di wilayah tersebut, menggunakan semua kebrutalan, pemusnahan, dan kriminalitas."
Israel, sejak bulan lalu meluncurkan operasi udara besar-besaran ke Lebanon dan mengenai target Hizbullah.
Lebih dari 2.700 orang telah tewas dan hampir 12.500 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel pun trlah memperluas konflik pada 1 Oktober dengan meluncurkan serangan ke Lebanon selatan.