Brigade Al-Qassam Luncurkan Serangan Terhadap Kendaraan Militer Israel di Jabalia
- Anadolu Ajansi
Jabalia, VIVA – Brigade Al-Qassam, sayap militer dari kelompok perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan telah melakukan serangan terhadap kendaraan militer Israel di wilayah utara Gaza, pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui platform Telegram, mereka menyebutkan bahwa serangan tersebut menargetkan kendaraan pengangkut personel militer Israel serta dua buldoser D9, yang diluncurkan di sekitar pemakaman timur di sebelah timur Jabalia.
"Kami menargetkan kendaraan pengangkut personel Zionis dan dua buldoser militer D9 dengan alat peledak di sekitar pemakaman timur di sebelah timur Jabalia," kata mereka dalam sebuah pernyataan di Telegram, dikutip dari Anadolu Anjansi, Rabu 30 Oktober 2024.
Selain itu, pejuang Al-Qassam juga melancarkan serangan terhadap tank Merkava 4 Israel menggunakan alat peledak Shawaz, yang dilakukan di dekat stasiun Al-Nathr, yang terletak di kamp pengungsi Jabalia.
Aksi ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat di daerah tersebut, di mana serangan darat dan pemboman oleh tentara Israel terus berlanjut seiring dengan upaya pasukan Israel untuk melakukan pemindahan paksa warga Palestina dari wilayah tersebut.
Sejak awal Oktober 2023 silam, ketika Hamas melancarkan serangan lintas perbatasan yang mengejutkan, Israel telah menanggapi dengan serangkaian serangan besar-besaran di Jalur Gaza. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mendesak gencatan senjata segera, situasi di lapangan terus memburuk.
Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 43.000 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka akibat konflik ini, dengan lebih dari 100.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
Akibat dari serangan ini, hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi, menghadapi kondisi yang semakin memprihatinkan di tengah blokade yang berkelanjutan. Blokade tersebut telah menyebabkan kekurangan parah akan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sehingga memperparah penderitaan warga sipil di wilayah yang sudah mengalami krisis ini.
Di tengah semua ini, Israel juga sedang menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional, terkait dengan tindakan mereka di Gaza. Situasi yang semakin genting ini menimbulkan keprihatinan internasional yang mendalam, sementara warga sipil di Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah konflik yang berkepanjangan.