Pesan Emosional Utusan Palestina untuk PBB: Hentikan Genosida atau Tetap Diam Selamanya
- Istimewa
Jenewa,VIVA – Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour, pada Selasa, 29 Oktober 2024, mengeluarkan seruan kuat untuk mendesak Dewan Keamanan untuk membantu menghentikan genosida Israel di Jalur Gaza.
"Hentikan genosida ini, atau tetap diam selamanya," kata Mansour, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 30 Oktober 2024.
Utusan Palestina itu Mengatakan bahwa Israel terus melakukan kejahatan demi kejahatan dan melanggar setiap aturan PBB.
Mansour mencatat bahwa Israel bertaruh demi keinginannya untuk membunuh dan menjajah rakyat Palestina.
Mansour menekankan bahwa warga Palestina dibombardir, dibiarkan kelaparan dan disalahkan karena dibunuh oleh Israel. Dia pun menyoroti bahwa orang-orang di Jalur Gaza, yang tidak punya tempat lain untuk pergi, tidak akan dapat kembali.
"Israel ingin menulis ulang hukum internasional untuk mempertimbangkan bahwa pembunuhan tanpa pandang bulu, penargetan warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan dan dokter serta jurnalis, kelaparan sebagai metode perang, penahanan sewenang-wenang, penculikan dan penyiksaan, dengan sengaja menyebabkan penderitaan besar atau cedera serius pada tubuh dan kesehatan, penghancuran yang tidak beralasan, pemindahan paksa dan penjajahan semuanya sah selama dilakukan oleh Israel. Kejahatan seperti membunuh pekerja bantuan kemanusiaan dan jurnalis hanya dianggap 'biadab' oleh Israel jika dilakukan oleh orang lain," ucap Mansour.
Ia memperingatkan masyarakat internasional agar tidak membiarkan Israel mencoba membangun tatanan hukum yang rasis, supremasi, dan tidak manusiawi.
“Apakah Anda akan membiarkan Israel merendahkan martabat kami lebih jauh sebagai bagian dari upayanya untuk menghapus kami?," ujar Mansour.
Dia juga menantang Dewan Keamanan PBB, dan mempertanyakan apakah penghancuran warga Palestina akan dapat diterima atau dianggap tidak dapat dihindari.
“Banyak yang dapat Anda (PBB) lakukan. Rakyat Palestina tidak menyerah, Anda pun seharusnya tidak menyerah.”
Merenungkan kurangnya tindakan masyarakat internasional, Mansour berkata bahwa risiko yang diprediksi 10 bulan lalu telah menjadi realitas yang tidak dapat disangkal.
Ia bertanya kepada anggota Dewan, “Apakah Negara-negara bersedia sekarang untuk akhirnya mengecam genosida ini, terutama mengingat kejahatan Israel di Gaza utara? Apakah mereka bersedia bertindak sesuai dengan itu?”
Peringatan tentang tujuan Israel untuk membongkar tatanan hukum internasional, Mansour mengutip peningkatan serangan terhadap perwakilan PBB, pekerja kemanusiaan, dan jurnalis sebagai bukti agenda tersebut.
“Ini adalah konflik dengan jumlah personel PBB, pekerja kemanusiaan, dan jurnalis yang paling banyak terbunuh,” tegas Mansour.
Ia pun menuntut agar kecaman global atas tindakan Israel mengarah pada tindakan dan akuntabilitas sebelum situasi semakin memburuk.
“Genosida hanya mungkin terjadi karena impunitas. Israel telah melewati setiap garis merah, melanggar setiap aturan, menentang setiap larangan. Kapan cukup? Kapan Anda akan bertindak?," tanyanya.
Mengingatkan Dewan tentang tugasnya untuk mengatasi penderitaan di Gaza, Mansour berkata, “Saya akan mengosongkan kursi ini sekarang dengan satu pesan terakhir, kursi ini tidak kosong”.