Miris, Gaza Utara Hanya Tersisa 1 Dokter

VIVA Militer: Ambulans Rumah Sakit al-Shifa Gaza hancur dibom tentara Israel
Sumber :
  • doctorswithoutbordes.ca

Gaza, VIVA – Hanya satu dokter yang tersisa di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, setelah staf medis lainnya di fasilitas itu ditangkap oleh tentara Israel. Hal itu dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, pada Senin, 28 Oktober 2024.

Heboh Eks Dandim Makassar Diduga Selingkuh di Hotel Bareng Istri Dokter

"Hanya ada satu dokter anak yang tersisa di rumah sakit dari semua spesialisasi," demikian pernyataan kementerian, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 29 Oktober 2024.

Kementerian mengimbau organisasi internasional untuk segera mengirim tim medis, termasuk dokter bedah, ke rumah sakit untuk membantu merawat pasien dan korban luka.

AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres hingga Prabowo Tunjukan 'Taring' Bela Palestina

Sekelompok 99 dokter dan tenaga medis Amerika yang menjadi relawan di Gaza menya

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Pada Jumat, 25 Oktober 2024, kantor media pemerintah Gaza dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kehilangan kontak dengan staf medis di dalam rumah sakit setelah serangan Israel.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Menurut para saksi, tentara Israel menarik diri dari fasilitas medis tersebut pada hari Sabtu, 26 Oktober setelah menahan ratusan orang, termasuk staf medis dan pasien.

Tentara Israel pun telah melanjutkan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di tengah pengepungan yang mencekik di daerah tersebut. Namun, warga Palestina mengklaim bahwa Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan secara paksa menggusur penduduknya.

Lebih dari 1.000 orang telah tewas di Gaza utara sejak serangan dimulai, menurut Dinas Pertahanan Sipil Palestina.

Kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Serangan itu adalah episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 43.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.800 lainnya terluka sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel juga telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah itu di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya