Miris, Gaza Utara Hanya Tersisa 1 Dokter
- doctorswithoutbordes.ca
Gaza, VIVA – Hanya satu dokter yang tersisa di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, setelah staf medis lainnya di fasilitas itu ditangkap oleh tentara Israel. Hal itu dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, pada Senin, 28 Oktober 2024.
"Hanya ada satu dokter anak yang tersisa di rumah sakit dari semua spesialisasi," demikian pernyataan kementerian, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 29 Oktober 2024.
Kementerian mengimbau organisasi internasional untuk segera mengirim tim medis, termasuk dokter bedah, ke rumah sakit untuk membantu merawat pasien dan korban luka.
Pada Jumat, 25 Oktober 2024, kantor media pemerintah Gaza dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kehilangan kontak dengan staf medis di dalam rumah sakit setelah serangan Israel.
Menurut para saksi, tentara Israel menarik diri dari fasilitas medis tersebut pada hari Sabtu, 26 Oktober setelah menahan ratusan orang, termasuk staf medis dan pasien.
Tentara Israel pun telah melanjutkan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di tengah pengepungan yang mencekik di daerah tersebut. Namun, warga Palestina mengklaim bahwa Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan secara paksa menggusur penduduknya.
Lebih dari 1.000 orang telah tewas di Gaza utara sejak serangan dimulai, menurut Dinas Pertahanan Sipil Palestina.
Serangan itu adalah episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 43.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.800 lainnya terluka sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel juga telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah itu di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.