Langgar Aturan, Puluhan Jet Tempur Israel F-35 Masuk Wilayah Udara Iran saat Hari Penyerangan

VIVA Militer: Jet Tempur Israel, F-35 (kiri) dan F-16 (kanan) - ilustrasi
Sumber :
  • Middle East Monitor

Teheran, VIVA – Seorang mantan pejabat Israel mengatakan puluhan jet tempur Israel kedapatan melanggar memasuki wilayah udara Iran.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

"Sebagai bagian dari serangan udara Israel terhadap Iran Sabtu dini hari, beberapa pesawat tempur Israel melanggar wilayah udara Iran," kata seorang mantan pejabat Israel itu.

Selain itu, menurut laporan CNN Internasional, sekitar 100 pesawat Israel ikut serta dalam misi tersebut, meskipun tidak semuanya memasuki wilayah udara Iran.

Blak-blakan, Presiden Cile Sebut Netanyahu Penjahat Perang

Laporan tersebut muncul satu hari setelah Iran International melaporkan bahwa pesawat tempur jet F-35 Israel telah memasuki wilayah udara Iran untuk pertama kalinya dan mengebom target di dekat Teheran, menurut sumber Israel yang mengetahui hal tersebut.

VIVA Militer: Jet tempur Israel menggempur Rafah, Palestina

Photo :
  • euronews.com
Palestina Sebut Keanggotaan Penuhnya di PBB Jadi Kunci Stabilitas Timur Tengah

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pada Sabtu, melakukan serangan tepat sasaran terhadap lokasi militer Iran. "Operasional penerbangan di Bandara Imam Khomeini tetap berjalan seperti biasa," tulis militer Iran dalam akun X resmi miliknya.

Menurut laporan i24, Israel diketahui mengerahkan 140 pesawat tempur untuk menyerang wilayah Iran.

"140 pesawat tempur mengambil bagian dalam serangan udara Israel baru-baru ini yang menargetkan lokasi di Iran," menurut laporan i24.

Ini merupakan serangan balasan atas serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober terhadap Israel.

Beberapa ledakan mengguncang Teheran dan kota Karaj di luar ibu kota sekitar pukul 02.15 waktu setempat. Tidak hanya itu, serangan di Shiraz dan kota-kota Iran lainnya juga terdengar.

Militer Israel mengisyaratkan bahwa serangan akan terbatas pada lokasi militer tetapi negara itu siap menghadapi eskalasi apa pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya