200 Ahli Kesehatan Mental Nyatakan Trump Tak Layak Jadi Presiden, Punya Gangguan Narsistik?
- AP Photo/Alex Brandon
Jakarta, VIVA – Lebih dari 200 profesional kesehatan mental di Amerika Serikat menyatakan bahwa Donald Trump memiliki kondisi gangguan kepribadian berat yang disebut sebagai "narsisme ganas" atau narsistik.
Dalam surat terbuka yang diterbitkan pada sebuah iklan halaman penuh di New York Times, mereka menegaskan bahwa gangguan ini menjadikan Trump tidak layak untuk memimpin dan berpotensi membahayakan demokrasi.
Dilansir dari The Guardian, iklan ini didanai oleh Anti-Psychopath Pac, sebuah komite aksi politik yang dikenal dengan iklan-iklan yang mengkritik kesehatan mental Trump.
Surat terbuka tersebut menyoroti bahwa perilaku Trump menunjukkan pola sepanjang hidupnya yang berlawanan dengan norma dan hukum sosial, termasuk berbohong berulang kali, ketidakpedulian terhadap keselamatan orang lain, dan kurangnya rasa penyesalan.
Para ahli ini percaya bahwa gejala-gejala tersebut menunjukkan Trump memiliki gangguan yang tidak dapat disembuhkan, menjadikannya tidak layak sebagai pemimpin negara.
Sebenarnya aturan Goldwater, yang diterapkan oleh Asosiasi Psikiatri Amerika (APA), melarang psikiater untuk mendiagnosis seseorang tanpa pemeriksaan langsung.
Namun, kelompok ahli ini berargumen bahwa sistem diagnostik telah berkembang sejak aturan itu diberlakukan pada 1973. Menurut mereka, ribuan jam perilaku Trump yang telah terlihat secara publik sudah cukup sebagai bukti yang dapat diamati untuk diagnosis perilaku.
Pemimpin dari Anti-Psychopath Pac, George Conway pernah menyebutkan bahwa kepemimpinan Trump dapat merusak stabilitas dan kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Dalam pemilihan presiden yang semakin dekat, Partai Demokrat bahkan mengajak pemilih untuk menonton rapat umum Trump sebagai bukti bahwa perilakunya kerap tak terduga.
Lawan Trump yaitu Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, menyatakan bahwa pidato-pidato Trump sering berbelit-belit dan berbicara tentang hal-hal yang tidak masuk akal. Ia juga menilai bahwa gaya pidato Trump semakin menunjukkan ketidakstabilannya sebagai seorang pemimpin.
Selain itu, surat terbuka ini juga menyebutkan bahwa Trump menunjukkan tanda-tanda penurunan kognitif, sehingga menambah kekhawatiran para ahli terhadap kesehatannya.
Para profesional kesehatan mental ini mendesak agar Trump menjalani pemeriksaan neurologis penuh untuk memastikan kondisi mentalnya sebelum dipilih kembali sebagai presiden.