AS Minta Iran Hentikan Serangan ke Israel Guna Memutus Siklus 'Balas Dendam'

Pertahanan udara Iran menghalau rudal Israel yang menyerang Teheran
Sumber :
  • SkynewsArabia

Washington, VIVA – AS pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024, meminta Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel guna memutus siklus kekerasan. Seruan ini menyusul serangan Israel pada Sabtu malam terhadap lokasi militer Iran.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

"Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel sehingga siklus pertempuran ini dapat berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett kepada wartawan.

"Tanggapan mereka merupakan latihan bela diri dan secara khusus menghindari daerah berpenduduk dan hanya berfokus pada target militer, bertentangan dengan serangan Iran terhadap Israel yang menargetkan kota terpadat di Israel," tambahnya, dikutip dari Iran International, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Blak-blakan, Presiden Cile Sebut Netanyahu Penjahat Perang

Iran meluncurkan rudal ke arah Israel

Photo :
  • IRNA

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pada Sabtu, 26 Oktober 2024, melakukan serangan tepat sasaran terhadap lokasi militer Iran.

Palestina Sebut Keanggotaan Penuhnya di PBB Jadi Kunci Stabilitas Timur Tengah

"Operasional penerbangan di Bandara Imam Khomeini tetap berjalan seperti biasa," tulis militer Iran dalam akun X resmi miliknya.

Menurut laporan i24, Israel diketahui mengerahkan 140 pesawat tempur untuk menyerang wilayah Iran.

"140 pesawat tempur mengambil bagian dalam serangan udara Israel baru-baru ini yang menargetkan lokasi di Iran," menurut laporan i24.

Ini merupakan serangan balasan atas serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober terhadap Israel.

Beberapa ledakan mengguncang Teheran dan kota Karaj di luar ibu kota sekitar pukul 02.15 waktu setempat. Tidak hanya itu, serangan di Shiraz dan kota-kota Iran lainnya juga terdengar.

Militer Israel mengisyaratkan bahwa serangan akan terbatas pada lokasi militer tetapi negara itu siap menghadapi eskalasi apa pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya