Capres AS Kamala Harris: Vladimir Putin Akan Duduk di Kiev jika Trump Jadi Presiden
- newyorker.com
Washington, VIVA – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) dan capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris, pada Senin, 21 Oktober 2024, memperingatkan soal konsekuensi jika rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, terpilih sebagai presiden.
"Saya pikir sangat penting bagi kita untuk mengakui, dan saya telah mengatakan secara terbuka, bahwa Donald Trump adalah orang yang tidak serius, dan konsekuensi jika dia kembali menjadi presiden AS akan sangat serius," kata Harris, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 24 Oktober 2024.
"Dunia sedang mempersiapkan untuk memasuki hari pemilihan presiden pada 5 November, dan sekutu AS telah khawatir," tambahnya.
Harris juga menekankan bahwa Trump mudah dimanipulasi oleh sanjungan, dan mengingatkan tentang Trump selama pandemi COVID-19.
"Anda ingat apa yang terjadi saat itu. Dia diam-diam mengirim tes COVID-19 kepada (Presiden Rusia) Vladimir Putin untuk keperluan pribadinya," ujar dia.
Beralih ke pernyataan berulang Trump tentang perang Rusia-Ukraina, Harris mengatakan bahwa mengenai masalah Ukraina, sangat mustahil untuk menyelesaikannya dalam sehari.
Selain itu, jika cara Trump adalah menyerah pada Rusia, maka itu bukanlah penyelesaian yang baik, karena Putin akan menduduki Kiev. "Vladimir Putin akan duduk di Kiev (ibu kota Ukraina) jika Donald Trump menjadi presiden," tutur dia.
Harrus menambahkan bahwa Trump ingin menyenangkan seseorang yang dia anggap sebagai pria kuat yang dia kagumi, dalam hal ini adalah Putin.
Pada minggu lalu, Trump mengatakan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Putin.