Serangan Teroris Guncang Ankara Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Serangan Teror di Perusahaan Kedirgantaraan Turki (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Ankara, VIVA – Penyerang bersenjata melancarkan serangan teror mematikan terhadap perusahaan kedirgantaraan milik negara Turki di dekat ibu kota Ankara, pada Rabu, 23 Oktober 2024. Hal itu disampaikan oleh pejabat pemerintah.

3 Teroris MIT Ditangkap Densus 88, Peran dan Tugas Masing-masing Diungkap

Setidaknya lima orang tewas dan 22 lainnya luka-luka dalam serangan teroris di markas besar Industri Dirgantara Turki (TUSAS), di pinggiran Ankara, kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya.

Dua penyerang, yang merupakan seorang pria dan seorang wanita tewas, tambahnya.

Tank Israel Tembaki Ruang Perawatan Medis di Gaza hingga Terbakar

"Di antara korban tewas adalah empat karyawan TUSAS dan sopir taksi yang mengantar para penyerang ke fasilitas tersebut," menurut Wakil Presiden Turki Cevdet Y?lma.

Video media sosial yang diverifikasi dan ditempatkan secara geolokasi oleh CNN menunjukkan momen ledakan mengguncang markas TUSAS.

Pasukan Turki Siaga di Perbatasan Suriah, Milisi Kurdi Jadi Incaran

Setelah ledakan, seseorang yang memegang senjata api terlihat berlari di tempat yang tampak seperti tempat parkir.

Dalam video terpisah yang diverifikasi CNN, rekaman CCTV menunjukkan para penyerang yang mengenakan ransel dan membawa senjata mendekati pintu masuk kantor pusat perusahaan dirgantara tersebut.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, ketika ditanya wartawan mengenai tanggapannya, Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler menyatakan bahwa Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang militan mungkin berada di balik serangan tersebut. PKK sendiri diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Tanpa merinci identitas para penyerang, Guler mengatakan kepada wartawan, “Kami (Turki) menghukum anggota PKK yang tidak terhormat sebagaimana yang pantas mereka terima berulang kali, namun mereka sepertinya tidak pernah belajar.”

Menteri Dalam Negeri kemudian mengatakan bahwa meskipun proses untuk mengidentifikasi para penyerang sedang berlangsung, penilaian awal menunjukkan bahwa PKK berada di balik serangan tersebut.

“Begitu dipastikan kelompok terornya mana, akan diumumkan. Tapi saya akan katakan ini, kami juga mendengar komentar menteri pertahanan. Dari awal cara penyerangan dilakukan, video yang kami lihat menuding PKK-lah yang melakukan penyerangan. Itu penilaian kami,” kata Yerlikaya, dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 24 Oktober 2024.

Serangan itu terjadi sehari setelah pemimpin Partai Gerakan Nasionalis Turki membahas hubungan Kurdi di Parlemen, di mana ia menyarankan untuk menawarkan pembebasan pemimpin PKK yang dipenjara jika ia membubarkan organisasi tersebut.

Pada hari Rabu kemudian, beberapa wilayah Kurdi di Suriah dan Irak diserang oleh Turki.

Setelah serangan itu, manajer umum perusahaan dirgantara tersebut, Mehmet Demiroglu, meninggalkan pameran pertahanan tingkat tinggi lebih awal untuk kembali ke Ankara.

Diketahui, TUSAS dimasukkan ke dalam Kementerian Perindustrian dan Teknologi Turki pada tahun 1973 untuk mengurangi ketergantungan asing pada industri pertahanan negara tersebut.

“Ini adalah salah satu perusahaan pertahanan terbesar di negara ini. Turki memproduksi drone bersenjata dan jet tempur,” kata Ragip Soylu, kepala biro Turki untuk outlet berita Middle East Eye, kepada CNN.

Serangan itu terjadi ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berada di kota Kazan, Rusia, untuk menghadiri pertemuan puncak tahunan BRICS.

Dia pun mengutuk serangan itu dan menyebut insiden tersebut sebagai serangan keji, yang menargetkan inisiatif kelangsungan hidup dan pertahanan negara.

“Saya menyampaikan harapan terbaik saya kepada bangsa kita dan para karyawan setia TUSAS, sumber kebanggaan bagi industri pertahanan kita,” tulis presiden Turki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya