Putra Pendiri Singapura Minta Suaka ke Inggris, Begini Pengakuannya

Putra bungsu Pendiri Singapura Lee Hsien Yang
Sumber :
  • The New York Times

London, VIVA – Putra bungsu mendiang bapak pendiri Singapura mengatakan bahwa ia sekarang menjadi pengungsi di Inggris. Hal ini menandai perkembangan terbaru dalam perseteruan tingkat tinggi dalam keluarga paling terkemuka di Singapura.

Israel Mungkin Sewa Pengganti UNRWA untuk Kirim Bantuan ke Gaza, Menurut Media

Lee Hsien sebelumnya mengatakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, bahwa pemerintah Inggris memberinya suaka karena adanya penganiayaan.

Lee Hsien dan saudara perempuannya Lee Wei Ling, yang meninggal pada 9 Oktober lalu, telah bertahun-tahun terasing dari kakak laki-lakinya, Lee Hsien Loong, yang merupakan mabtan perdana menteri selama dua dekade di Singapura.

Anindya Bakrie Beberkan Faktor Penguat Optimisme Kadin pada Pemerintahan Prabowo

Putra bungsu Pendiri Singapura Lee Hsien Yang

Photo :
  • The New York Times

Ketiganya terlibat perselisihan mengenai nasib rumah ayah mereka setelah kematiannya pada tahun 2015.

Profesor Unsoed Ingatkan Koordinasi Antar-Kementerian Tantangan Terbesar Kabinet Prabowo

Hubungan yang retak ini telah terungkap secara terbuka, di mana Lee Hsien telah bersekutu dengan partai oposisi selama pemilu tahun 2020 dan tahun lalu mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden Singapura, yang sebagian besar jabatannya hanya bersifat seremonial.

Dalam sebuah postingan di Facebook pada hari Selasa, Lee Hsien mengatakan bahwa dia mencari suaka pada tahun 2022 “sebagai upaya terakhir,” yang diberikan Inggris kepadanya pada bulan Agustus.

“Serangan pemerintah Singapura terhadap saya menjadi catatan publik. Mereka mengadili putra saya, melakukan proses disipliner terhadap istri saya, dan melancarkan penyelidikan polisi palsu yang telah berlangsung selama bertahun-tahun,” tulisnya, dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Dia menambahkan bahwa sebagai akibatnya, ia tidak dapat kembali ke rumah untuk menghadiri pemakaman saudara perempuannya.

“Berdasarkan fakta-fakta ini, Inggris telah memutuskan bahwa saya menghadapi risiko penganiayaan yang beralasan dan tidak dapat kembali dengan selamat ke Singapura," tambahnya.

Namun, pemerintah Singapura mengatakan klaim penganiayaan tersebut tidak berdasar dan tidak benar. Selain itu, belum ada komentar langsung dari pemerintah Inggris.

Tidak hanya itu, Lee Hsien juga mengkritik keras pemerintah Singapura yang diduga memfasilitasi pencucian uang. “Ada kebutuhan bagi dunia untuk melihat lebih dekat, untuk melihat peran Singapura sebagai fasilitator utama dalam perdagangan senjata, uang kotor, uang narkoba, uang kripto,” ujar Lee Hsien. 

Lee Kuan Yew

Photo :
  • Robert D. Ward/Wikimedia

Namun lagi-lagi pemerintah Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada dasar tuduhan dalam pernyataan Lee Hsien.

"Negara kota ini memiliki sistem yang kuat untuk mencegah dan mengatasi pencucian uang dan aliran keuangan gelap lainnya, yang konsisten dengan standar internasional,” ucap Lee Hsien lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya