Uskup Paskalis Syukur dari Bogor Tolak Diangkat sebagai Kardinal oleh Paus

Mgr. Paskalis Bruno Syukur
Sumber :
  • Vaticannews

Jakarta, VIVA – Uskup Fransiskan Indonesia Paskalis Bruno Syukur, menolak diangkat menjadi kardinal yang ditawarkan oleh Pemimpin Gereja Katolik sedunia di Vatikan, Paus Fransiskus. Penolakan Romo syukur itu sebelumnya diungkapkan oleh Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni pada Selasa malam 22 Oktober 2024.

Kunjungan Paus Fransiskus Tunjukkan Identitas RI sebagai Bangsa Berbhinneka

Bruni mengatakan Uskup Syukur telah menyatakan keinginannya untuk lebih bertumbuh lagi dalam kehidupan imamatnya, "dalam pelayanan kepada Gereja dan umat Tuhan," kata Matteo Bruni, dikutip dari Vaticannews, Rabu.

Ilustrasi Vatikan (Doc: AP Photo)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Potret Lyodra Saat Tampil dalam Misa Akbar bersama Paus Fransiskus, Kenakan Busana Adat Karo

Karena penolakan Uskup Syukur itu, akibatnya, jumlah kardinal yang akan menerima topi merah dari Bapa Suci akan menjadi 20, bukan 21.

Profil Uskup Syukur

Bakal Tampil di Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Lyodra Bersyukur

Paskalis Bruno Syukur lahir pada 17 Mei 1962, di Ranggu, di Keuskupan Ruteng, di Pulau Flores, Indonesia. Setelah menamatkan sekolah dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah di Seminari Pius X di Kisol dan kemudian melanjutkan pendidikan filsafat di Fakultas Filsafat Driyakara di Jakarta, dan kemudian melanjutkan pendidikan teologi di Fakultas Teologi di Yogyakarta.

Romo Syukur telah memegang beberapa peran pastoral dan kepemimpinan selama masa pelayanannya. Dari tahun 1991 hingga 1993, ia melayani sebagai imam di paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura (Papua Barat). Dari tahun 1993 hingga 1996, ia menempuh pendidikan Lisensiat Spiritualitas di Antonianum di Roma.

Mgr. Paskalis Bruno Syukur

Photo :
  • Vaticannews

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia menjadi Magister Novis di Depok dari tahun 1996 hingga 2001, dan antara tahun 1998 dan 2001, ia juga menjadi Wali Komunitas Fransiskan di Depok dan anggota Dewan Provinsi.

Dari tahun 2001 hingga 2009, ia menjabat sebagai Minister Provinsial Ordo di Indonesia, dan pada tahun 2009, ia diangkat sebagai Definitor Umum untuk Asia dan Oseania di Roma.

Pada tanggal 21 November 2013, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Keuskupan Bogor.

Paus Fransiskus Tinggalkan Indonesia

Paus Didesak Respons Pelecehan Seksual yang Dilakukan Uskup Katolik di Timor Leste

Paus Fransiskus diminta untuk menangani pelecehan seksual anak di gereja Katolik selama kunjungannya ke Timor-Leste.

img_title
VIVA.co.id
9 September 2024