Dikepung Israel, Rumah Sakit Al Awda di Gaza Utara Kehabisan Makanan dan Obat-obatan
- Doc. Anadolu
Gaza, VIVA – Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara telah kehabisan persediaan medis dan makanan karena pengepungan Israel yang sedang berlangsung, dengan persediaan bahan bakar juga hampir habis, kata direktur rumah sakit tersebut pada hari Selasa.
"Kami hidup dalam pengepungan total, karena pendudukan Israel telah memperketat cengkeramannya di rumah sakit tersebut sejak hari Senin. Staf medis tidak dapat bergerak atau menerima dukungan eksternal apa pun," kata Mohamed Saleha kepada Anadolu.
Ia mengatakan semua persediaan obat-obatan dan makanan telah habis.
Selain itu, Saleha menambahkan, bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan departemen-departemen vital hampir habis, yang dapat menyebabkan bencana nyata dalam beberapa hari mendatang jika persediaan tidak segera dikirim.
Ia menjelaskan bahwa lingkungan sekitar rumah sakit terus-menerus diserang Israel, sehingga mustahil bagi orang yang terluka untuk mencapai rumah sakit atau bagi siapa pun untuk meninggalkan rumah sakit.
Ia menekankan bahwa rumah sakit tersebut "dipenuhi dengan pasien yang membutuhkan perhatian medis yang mendesak, bersama dengan wanita yang baru saja melahirkan dan memerlukan perawatan pascanatal."
Saleha menggambarkan situasi di Gaza utara sebagai "sangat dahsyat," di tengah serangan, penembakan, dan tembakan yang terus berlanjut di sekitar rumah sakit dari tentara Israel.
Ia meminta organisasi internasional "untuk menekan (pasukan) pendudukan Israel agar menghentikan kekejaman dan kejahatan genosida ini dan mengizinkan masuknya obat-obatan, pasokan medis, dan makanan ke rumah sakit."
Pada tanggal 6 Oktober, tentara Israel memulai serangan ke Gaza utara, dengan alasan "untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di daerah tersebut," sementara Palestina menegaskan bahwa Israel bermaksud menduduki wilayah tersebut dan menggusur penduduknya.
Tentara Israel terus melancarkan serangan yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.700 orang telah tewas sejak saat itu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 100.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
 Serangan Israel terhadap Gaza telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.