Menlu Iran: Rezim Zionis Memperluas Perang, Kami Harus Menghentikan Bencana Ini

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan AS bahwa negara tersebut akan bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin dialami Iran jika mendukung serangan Israel yang telah diantisipasi.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Teheran, VIVA - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Republik Islam Iran tidak menginginkan perang di kawasan tersebut, tetapi sepenuhnya siap menghadapi perang apa pun.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Dalam jumpa pers di Kuwait, Selasa, 22 Oktober 2024, Araghchi mengatakan bahwa negara-negara di kawasan tersebut dapat mencegah bencana di kawasan melalui upaya bersama.

"Saya kira ada pemahaman bersama untuk menghindari ketegangan," katanya, merujuk pada percakapannya di negara-negara kawasan dan di Kuwait sebagai tujuan ke-11 dalam perjalanannya baru-baru ini.

KRI SIM-367 Gantikan KRI Diponegoro, Satgas MTF TNI AL Siap Jaga Perdamaian Dunia

VIVA Militer: Rudal balistik militer Iran

Photo :
  • Middle East Images/Houssein Beris

"Kami telah melakukan yang terbaik untuk mengurangi ketegangan, tetapi kami siap menghadapi skenario apa pun," katanya.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Serangan rudal Iran terhadap fasilitas militer dan keamanan Israel merupakan langkah defensif dan respons terhadap serangan rezim tersebut, katanya.

"Pesan kami sangat jelas, rezim Zionis berusaha memperluas perang di kawasan tersebut dan kami harus menghentikan bencana ini," kata Araghchi.

Dia memperingatkan bahwa situasi Gaza dan Lebanon kritis dan serangan Israel harus dihentikan.

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu bersama tentara Israel

Photo :
  • Facebook/The Prime Minister of Israel

Pemerintah Iran melanjutkan kebijakan bertetangga dengan baik, tegasnya.

"Semua negara tetangga meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayah udara dan tanah mereka digunakan untuk melawan Iran," kata Araghchi.

"Kami memantau dengan saksama pergerakan pangkalan-pangkalan AS dan mengawasi semua pergerakan dan penerbangan mereka, dan kami akan menyampaikan informasi yang kami miliki tentang mereka di Kuwait kepada otoritas Kuwait," kata Menlu Iran itu.

"Kami ingin menghentikan perang di seluruh kawasan, di Gaza dan Lebanon, tetapi mungkin ada berbagai metode dan kami mengikuti semuanya dan kami berhubungan dengan negara-negara yang aktif dalam hal ini," katanya.

Iran menikmati hubungan dagang senilai lebih dari 10 miliar dolar (sekitar Rp155,5 triliun) dengan negara-negara Teluk Persia, katanya, seraya menambahkan bahwa kapasitas ekonomi antara Iran dan Kuwait sangat tinggi.

Mengenai ancaman Israel, Araghchi mengatakan bahwa semua negara di kawasan itu "telah memberi tahu kami bahwa mereka menentang segala serangan terhadap Iran".

"Menargetkan fasilitas nuklir dan bahkan mengancam fasilitas nuklir adalah kejahatan internasional, tentu saja, kami tahu bahwa Israel tidak mematuhi aturan apa pun," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya