Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, China Serukan Faksi-faksi Palestina Perkuat Solidaritas

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning
Sumber :
  • Antara Foto

Beijing, VIVA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Palestina makin perlu untuk memperkuat solidaritas dan soliditas antarfaksi setelah kematian pemimpin gerakan Hamas Palestina, Yahya Sinwar.

Sepertiga dari Jurnalis di Dunia yang Tewas pada 2024 Dibunuh Israel, Menurut Laporan RSF

"Tidak peduli bagaimana situasinya berkembang, makin penting bagi faksi-faksi Palestina untuk memperkuat solidaritas dan komunitas internasional untuk memberikan dukungan yang kuat," kata Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Jumat, 18 Oktober 2024.

Pada Kamis, militer Israel menyatakan telah membunuh Sinwar yang dianggap sebagai dalang utama serangan Hamas ke perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023.

Kenapa Ratu Elizabeth II Tak Pernah Berkunjung ke Israel? Ini Alasannya

VIVA Militer: Tentara Israel mengelilingi mayat pemimpin Hamas, Yahya Sinwar

Photo :
  • X/@hoje_no

Kemudian pada Jumat, kelompok pejuang Palestina Hamas membenarkan gugurnya Yahya Sinwar, kepala biro politik Hamas dalam serangan udara Israel.

Usai Bombardir Suriah, Militer Israel Segera Gempur Situs Nuklir Iran

"China selalu mendukung rekonsiliasi internal Palestina dan percaya ini adalah langkah penting berdasarkan solusi dua negara untuk menyelesaikan masalah Palestina dan mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," ungkap Mao Ning.

Mao Ning menyebut China meyakini bahwa prioritas mendesak adalah untuk sepenuhnya dapat menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB, segera mencapai gencatan senjata di Gaza dan dengan sungguh-sungguh melindungi warga sipil.

"Selain itu juga memastikan bantuan kemanusiaan dan menghindari peningkatan konflik dan konfrontasi lebih lanjut," tambah Mao Ning.

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • REUTERS/Mohammed Salem

Pada Juli 2024 lalu, Beijing menjadi tuan rumah 14 faksi di Palestina termasuk Hamas dan Fatah untuk mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina.

Deklarasi tersebut menegaskan kembali komitmen untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya berdasarkan resolusi PBB dan memastikan integritas wilayah Palestina termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.

Namun dampak Deklarasi Beijing masih belum terlihat karena makin meluasnya serangan Israel ke Palestina.

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel

Photo :
  • wsj.com

Yahya Sinwar dipilih oleh anggota Hamas sebagai kepala biro politik kelompok tersebut setelah Ismail Haniyeh gugur dalam serangan di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024.

Menyusul gugurnya Sinwar, salah satu pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, mengambil alih peran sebagai kepala sementara kelompok tersebut.

Meshaal, yang memimpin gerakan Hamas di luar Palestina, kini bertanggung jawab atas semua kegiatan komunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi dan masalah tahanan.

Israel terus menggempur Jalur Gaza kendati ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Akibatnya, lebih dari 42.400 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 99.200 orang lainnya terluka, kata otoritas kesehatan setempat.

Aksi genosida Israel itu juga memaksa hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlangsung, yang menyebabkan krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza. (ant)

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Bertemu Presiden Italia, Abbas Serukan Penarikan Penuh Israel agar Palestina Kendalikan Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza dan agar Otoritas Palestina (PA) dapat mengambil alih kendali wilayah tersebut.

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024