Jepang Kirim Eks Menlu untuk Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tinggal menghitung hari. Dalam acara pelantikan yang digelar pada 20 Oktober 2024, nantinya akan dihadiri oleh sejumlah tamu dari para negara sahabat, salah satunya Jepang.
Menurut Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, perwakilan pemerintah Jepang yang akan menghadiri pelantikan tersebut yakni Komura Masahiko eks Menteri Luar Negeri Jepang.
"Yang akan datang (ke pelantikan presiden dan wakil presiden) namanya Komura Masahiko ya, mantan Menlu Jepang," kata Kedubes Jepang pada VIVA, Jumat, 18 Oktober 2024.
Diketahui, Masahiko menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jepang pada tahun 1998 hingga 2000, di mana dia berfokus pada hubungan Jepang dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan China.
Komura juga terlibat dalam beberapa isu internasional, termasuk program nuklir Korea Utara. Selain itu, dia dikenal karena perannya dalam mempromosikan kerjasama regional di Asia.
Setelah meninggalkan posisi menteri, Komura tetap aktif dalam politik dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jepang.
Dia memiliki pengaruh yang signifikan dalam Partai Liberal Demokratik, khususnya dalam isu-isu luar negeri dan pertahanan.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Abcandra Muhammad Akbar Supratman blak-balakan bahwa akan ada 21 tamu dari negara-negara sahabat pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Ada 21 kalau enggak salah, negara-negara sahabat," kata Akbar di Kawasan Jakarta Pusat, pada Senin, 14 Oktober 2024.
Namun, Akbar tidak merincikan daftar kepala negara sahabat yang diundang hadir. Sebaliknya, dia hanya meminta doa semua pihak agar proses pelantikan berjalan lancar.
"Mohon doanya ya supaya lancar," ucapnya.
Selain itu, undangan pelantikan Presiden RI juga diberikan kepada kepala negara-negara ASEAN hingga kepala negara-negara anggota G20.
"Tradisinya negara-negara ASEAN biasanya diundang. Mitra ASEAN diundang, dan negara-negara yang menjadi sahabat dari calon kepala negara yang akan dilantik juga diundang. G20 sebagian diundang," ujar Muzani di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, pada September lalu.