Presiden Mesir dan Menlu Iran Bahas Situasi Timur Tengah dan Potensi Perang Regional

VIVA Militer: Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi
Sumber :
  • nytimes.com

Kairo, VIVA - Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi membahas perkembangan terkini kawasan Timur Tengah dalam pertemuan di Kairo, menurut pernyataan kepresidenan Mesir pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Suporter Bola Israel Bikin Rusuh Lagi, Kali Ini Serang Tuan Rumah Prancis

Menurut laporan media, kunjungan itu merupakan yang pertama kalinya dilakukan seorang menlu Iran ke Mesir sejak 2013.

“Presiden El-Sisi menegaskan sikap Mesir yang menyerukan pencegahan perluasan konflik dan menekankan pentingnya menghentikan eskalasi guna mencegah perang regional skala penuh,” demikian isi pernyataan tersebut.

Demokrat Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel Pendukung Kekerasan pada Palestina

VIVA Militer: Rudal balistik militer Iran

Photo :
  • Middle East Images/Houssein Beris

Juga pada Kamis, Presiden Mesir menerima Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares untuk membahas upaya perdamaian di Timur Tengah.

Hasil Penyelidikan Komite Khusus PBB Pastikan Tindakan Militer Israel di Gaza Konsisten Genosida

"Kami membahas penguatan hubungan yang sangat baik antara Spanyol dan Mesir, pemulihan perdamaian di Timur Tengah, serta tantangan di benua Afrika dan Mediterania. Mesir adalah sekutu dan teman bagi Spanyol," ujar Albares di X.

Israel melakukan operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan sejak 1 Oktober dan terus melancarkan serangan udara ke negara tetangganya itu hingga menewaskan lebih dari 2.300 orang.

Meski menghadapi banyak korban, Hizbullah tetap melakukan pertempuran darat dan tidak menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • opendemocracy.net

Israel menyatakan bahwa serangan oleh militernya bertujuan untuk menciptakan kondisi agar 60.000 penduduk di wilayah utara yang dievakuasi akibat serangan Hizbullah setahun lalu bisa kembali. 

Hizbullah sendiri melakukan serangan tersebut sebagai dukungan pada kelompok perjuangan Palestina, Hamas.  

Pada 7 Oktober 2023, Israel mengalami serangan roket besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza.

Selain itu, pejuang gerakan Palestina, Hamas, menyusup ke wilayah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera sejumlah orang.

Pihak berwenang Israel menyebut sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas itu. Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh terhadap wilayah tersebut.

Menurut otoritas kesehatan setempat, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel telah mencapai lebih dari 42.400 orang. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya