Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah

PM Israel Benyamin Netanyahu di acara peringatan Holocaust di Jerusalem, 6/5
Sumber :
  • Amir Cohen/Pool Photo via AP

Tel Aviv, VIVA – Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron lewat panggilan telepon bahwa Israel menentang gencatan senjata sepihak di Lebanon.

Afsel Tegaskan Bukti Tunjukkan Israel Pakai Kelaparan sebagai Senjata untuk Genosida di Gaza

Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu mengatakan bahwa dia menentang gencatan senjata sepihak atau upaya penyelesaian lain yang "tidak akan mengubah situasi keamanan di Lebanon."

Kementerian Luar Negeri Prancis pada 9 Oktober mengumumkan bahwa Macron akan menggelar konferensi internasional tentang konflik di Lebanon pada 24 Oktober di Paris.

Menhan Israel: Kami Akan Terus Menyerang Hizbullah dengan Kekuatan Penuh

Konferensi itu akan mempertemukan negara-negara mitra Lebanon, PBB, Uni Eropa, organisasi-organisasi internasional dan regional, serta masyarakat sipil untuk menghimpun dukungan dan bantuan bagi Lebanon.

Presiden Prancis Emmanuel Macron

Photo :
  • AP Photo
Wakil Menlu RI Serukan Dunia Hentikan Kegiatan Ekonomi dengan Israel

Menurut laporan surat kabar Prancis Le Parisien pada Selasa, Macron mengatakan dalam rapat kabinet bahwa "Netanyahu tidak boleh lupa bahwa Israel didirikan (pada 1948) oleh keputusan PBB, sehingga dia tidak bisa mengabaikan resolusi-resolusi PBB."

Pernyataan Macron itu muncul di tengah ketegangan di Lebanon selatan, di mana pasukan Israel telah menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Pada 6 Oktober, Macron menyerukan agar pengiriman senjata yang digunakan Israel di Gaza, dihentikan. Dia mengatakan bahwa Prancis "tidak terlibat" dalam pengiriman senjata seperti itu.

Netanyahu, yang mengecam pernyataan Macron itu, mengatakan, "Israel akan menang dengan atau tanpa Anda."

Namun, beberapa jam setelah komentar Macron itu muncul, kantornya menegaskan bahwa Prancis akan terus menyediakan Israel dengan peralatan yang diperlukan "untuk membela diri."

Setelah pembicaraan via telepon antara Macron dan Netanyahu pada 10 Oktober, Istana Elysee Prancis menyatakan bahwa Macron menegaskan kembali "komitmen Prancis yang kuat terhadap keamanan Israel".

Mereka juga menyatakan bahwa sumber daya militer Prancis telah disiapkan untuk membela Israel dalam serangan Iran baru-baru ini.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya