AS Ancam Perangi Iran Jika Berani Sentuh Donald Trump

Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump
Sumber :
  • AP Photo/Alex Brandon

Washington, VIVA – Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan pemerintah Iran untuk menghentikan semua rencana jahat terhadap calon presiden AS dari Partsi Republik, Donald Trump.

AS Mulai Tempatkan Senjata Antirudal THAAD di Israel untuk Lawan Rudal Iran

"Washington akan menganggap setiap upaya pembunuhan terhadap Trump sebagai tindakan perang," kata seorang pejabat AS, dikutip dari India Today, Rabu, 16 Oktober 2024.

Donald Trump di acara debat kandidat capres AS

Photo :
  • AP Photo/Gerald Herbert
AS Ancam Israel untuk Embargo Senjata jika Gaza Tak Membaik, Menurut Media

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan secara berkala tentang ancaman itu dan memerintahkan timnya untuk menangani rencana jahat Iran terhadap warga Amerika.

Atas arahan Biden, pejabat tinggi AS telah mengirim pesan ke tingkat tertinggi pemerintah Iran, yang memperingatkan Teheran untuk menghentikan semua rencana melawan Trump dan mantan pejabat AS.

Profesor di Kampus China Ahli Artificial Intelligence Merapat ke Rumah Prabowo, Jadi Menteri Apa?

Pejabat itu juga menegaskan Iran telah diberi tahu bahwa Washington akan menganggapnya sebagai tindakan perang jika ada upaya yang dilakukan terhadap Trump.

Meski demikian, Iran membantah telah mencampuri urusan AS. Teheran, sebaliknya, mengatakan Washington telah mencampuri urusannya selama beberapa dekade, dengan menyebutkan berbagai peristiwa mulai dari kudeta tahun 1953 terhadap perdana menteri hingga tewasnya komandan militernya dalam serangan pesawat tak berawak AS tahun 2020.

Diketahui, pada Januari 2020, Trump memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan komandan militer tertinggi Iran saat itu, Qassem Soleimani, setelah menerima informasi intelijen bahwa Soleimani merencanakan serangan terhadap diplomat dan angkatan bersenjata AS di Irak, Lebanon, Suriah, dan tempat lain di Timur Tengah.

Trump, seorang Republikan, kini tengah berupaya kembali ke Gedung Putih setelah kalah dalam pemilihan umum 2020 dari Biden. Trump juga kini tengah bertarung melawan Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan umum 5 November mendatang.

Tim kampanyenya mengatakan pada 24 September lalu bahwa Trump telah diberi pengarahan oleh pejabat intelijen AS tentang dugaan ancaman dari Iran.

Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat telah memantau dengan saksama ancaman Iran terhadap Trump selama bertahun-tahun, dan memperingatkan konsekuensi berat jika Teheran menyerang warga negara AS mana pun.

"Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri dengan prioritas tertinggi, dan kami mengutuk keras Iran atas ancaman yang kurang ajar ini. Jika Iran menyerang warga negara kami, termasuk mereka yang terus mengabdi kepada Amerika Serikat atau mereka yang sebelumnya mengabdi, Iran akan menghadapi konsekuensi berat," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett.

VIVA Militer: Ilustrasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran

Photo :
  • bbc.co.uk

Ia pun menambahkan bahwa lembaga terkait terus-menerus dan segera memberikan informasi ancaman yang terus berkembang kepada petugas keamanan mantan presiden.

"Selain itu, Presiden Biden telah menegaskan kembali arahannya bahwa Dinas Rahasia Amerika Serikat harus menerima setiap sumber daya, kemampuan, dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang terhadap mantan presiden tersebut," kata Savett.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya