Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Segera Konflik Israel, Palestina dan Lebanon
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Vatikan, VIVA – Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus meminta semua pihak untuk menghormati pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang menuduh militer Israel sengaja menembaki posisi mereka.
Fransiskus juga berbicara tentang keprihatinannya terhadap warga Ukraina setelah pertemuan dengan presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
"Saya dekat dengan semua orang yang terlibat, Palestina, Israel, Lebanon, di mana saya meminta agar pasukan penjaga perdamaian PBB dihormati," kata Fransiskus di Vatikan, dikutip dari The Sundaily, Senin, 14 Oktober 2024.
Misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, UNIFIL, mengatakan bahwa pasukannya telah berulang kali diserang di kota Naqura tempat markas besarnya, serta di posisi lain.
Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian PBB telah terluka saat pasukan Israel bertempur dengan kelompok milisi lokal Hizbullah.
Upaya untuk menegosiasikan penghentian pertempuran di Lebanon dan Gaza sejauh ini juga gagal.
“Saya sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera di semua lini, agar jalur diplomasi dan dialog ditempuh untuk mencapai perdamaian,” kata Fransiskus di akhir doa Angelus.
“Saya berdoa untuk semua korban, untuk mereka yang mengungsi, untuk para sandera, dan saya berharap penderitaan besar dan tidak perlu ini, yang ditimbulkan oleh kebencian dan balas dendam, akan segera berakhir,” sambungnya.
Paus juga menekankan bahwa perang adalah ilusi belaka dan hanya akan merugikan masyarakat.
“Saudara-saudari, perang adalah ilusi. Perang tidak akan pernah mendatangkan perdamaian, tidak akan pernah mendatangkan keamanan, perang adalah kekalahan bagi semua orang, terutama karena Anda percaya bahwa Anda tidak terkalahkan. Tolong hentikan,” tutupnya.