PBB: Serangan Israel ke Pasukan Perdamaian di Lebanon Bisa Jadi Kejahatan Perang
- Anadolu Ajansi
New York, VIVA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan pada hari Minggu bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian "merupakan kejahatan perang," kata juru bicaranya setelah tank-tank Israel menerobos gerbang pangkalan penjaga perdamaian di Lebanon selatan.
Itu adalah tuduhan terbaru atas pelanggaran dan serangan Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL, dalam beberapa hari terakhir.
"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL tetap berada di semua posisi dan bendera PBB terus berkibar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Senin, 14 Oktober 2024
"Sekretaris Jenderal menegaskan kembali bahwa personel UNIFIL dan tempatnya tidak boleh menjadi sasaran. Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional. Serangan tersebut dapat merupakan kejahatan perang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, unit militer Israel yang dikerahkan ke Lebanon dengan sengaja menembaki markas Pasukan Penjaga Perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Beirut, Kamis 10 Oktober 2024.
Menurut laporan yang dikutip dari Reuters, sejumlah personel militer Israel menembaki tiga basis Pasukan Perdamaian PBB, di wilayah selatan negara tersebut.
Akibatnya, Prajurit TNI yang saat ini tengah bertugas sebagai Pasukan Perdamaian Dunia PBB terkena serangan roket yang diluncurkan dari Tank Merkava militer Israel (IDF).
Personel Satgas Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL TNI itu terkena tembakan roket Israel ketika sedang berada di Tower Pengamat (OP14) Markas Pasukan Perdamaian UNIFIL yang berada di wilayah Naqoura, Lebanon.