Beda dengan Israel, AS Tak Terima Jika Lebanon Dihancurkan Seperti Gaza

juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller (Doc: ANews)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Washington, VIVA – Menyusul ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terhadap Lebanon, Amerika Serikat (AS), pada Rabu, 9 Oktober 2024, memperingatkan bahwa situasi di Beirut tidak boleh berubah menyerupai Jalur Gaza.

AS Tak Akan Biarkan Lebanon Menjadi Gaza Kedua, Kata Juru Bicara Gedung Putih

"Kita tidak dapat dan tidak boleh melihat situasi di Lebanon berubah menjadi sesuatu seperti situasi di Gaza. Itu, tentu saja, tidak dapat diterima," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller kepada wartawan.

"Terserah kepada rakyat Lebanon, bukan orang lain. (Mereka) yang memutuskan siapa pemerintah mereka," sambungnya, dikutip dari ANews, Kamis, 10 Oktober 2024.

2 Warga Israel Tewas Setelah Hizbullah dan IDF Baku Tembak di Perbatasan

Matthew Miller (Doc: US Gov)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Selain itu, Miller menambahkan bahwa tidak ada negara di kawasan itu yang boleh mendikte rakyat Lebanon, termasuk Israel, bahkan Amerika Serikat, ataupun negara lain mana pun di kawasan itu.

Serangan Balasan Mematikan Israel Bikin Timur Tengah Gelisah, Iran Tak Ciut

Sebelumnya, dalam sebuah video pada hari Selasa, 8 Oktober 2024, Netanyahu mengecam keras kelompok Lebanon, Hizbullah, dan meminta rakyat Lebanon untuk bertindak sebelum negara mereka jatuh ke jurang perang berkepanjangan yang akan membawa kehancuran dan penderitaan, mirip dengan apa yang kita saksikan di Gaza.

Israel, sejak 23 September telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap target Hizbullah, dan menewaskan lebih dari 1.323 orang serta melukai hampir 3.700 orang.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • X/@IsraeliPM

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Hamas dan Tel Aviv di Jalur Gaza.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya