Israel Perintahkan 3 RS di Gaza Utara Dievakuasi, Termasuk RS Indonesia

Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Sumber :
  • ANTARA/HO-MER-C/pri.

Gaza, VIVA – Israel mengancam tiga rumah sakit di Jalur Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia untuk mengevakuasi semua tenaga medis, pasien, dan warga yang mengungsi. Hal itu dikarenakan militer Israel akan melanjutkan serangan brutalnya.

Pesan Natal Paus Fransiskus Singgung Ukraina dan Masyarakat yang Kelaparan di Gaza

Kamal Adwan, Al-Awda, dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, menampung dan merawat sedikitnya 700.000 warga Palestina, termasuk ribuan pasien kritis dan sejumlah besar wanita, anak-anak, dan orang tua. Rumah sakit itu telah menerima ancaman dari pasukan pendudukan Israel untuk mengevakuasi tempat tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • aa.com.tr
Hamas: Gencatan Senjata di Gaza Mandek karena Penjajah Israel Ajukan Syarat-syarat Baru

Jika mereka tetap berada di area rumah sakit, Pasukan Pendudukan Israel (IOF) memperingatkan bahwa semua individu akan menjadi target langsung dan berada di bawah pemboman Israel.

IOF juga telah mendeklarasikan Gaza utara sebagai zona militer, dan mengintensifkan pemboman dan invasi ke kota-kotanya.

Beri Keadilan, RS Premium hingga Sekolah Internasional Kena PPN 12 Persen

Bulan lalu, Menteri Diaspora Israel, Amichai Chikli, mengusulkan rencana untuk pendudukan wilayah di Jalur Gaza utara dan pembersihan etnis penduduknya.

Chikli mengusulkan pembentukan koridor lain yang membentang dari garis timur laut yang memisahkan wilayah Palestina yang diduduki Israel tahun '48' dari Jalur Gaza menuju pantai timur laut Jalur Gaza.

Melansir dari Almayadeen, Rabu, 9 Oktober 2024, dalam ketentuan saat ini, pendudukan Israel akan mencakup dua kota besar Palestina, yaitu Beit Hanoun dan Beit Lahia.

Menurut statistik yang dirilis pada tahun 2017, hampir 89.838 warga Palestina tinggal di Beit Lahia sementara 52.237 lainnya tinggal di Beit Hanoun.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza, WAFA, mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa pendudukan Israel telah mulai mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan, dan menargetkan administrasinya dengan tembakan langsung, serta memblokir semua bahan bakar agar tidak sampai ke tempatnya.

Mereka juga menyatakan penolakan kerasnya terhadap penghancuran sistematis Israel pada sektor perawatan kesehatan di Gaza.

WAFA pun mendesak masyarakat internasional untuk segera memobilisasi dan melindungi rumah sakit utama di distrik utara, sebelum skenario Kompleks Medis Al-Shifa terulang, dan semua orang di dalamnya, baik itu tenaga medis, warga sipil, dan pasien, dieksekusi.

Amerika Serikat (AS) dan pendudukan Israel dianggap bertanggung jawab atas penghancuran sektor perawatan kesehatan Gaza.

VIVA Militer: Pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Israel

Photo :
  • jpost.com

Hamas juga mengecam evakuasi dan peringatan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan upaya kriminal untuk melaksanakan rencana pemindahan yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan fasis.

"Ancaman teroris terhadap rumah sakit ini, dan tuntutan untuk mengevakuasi mereka di bawah tekanan pemboman, agresi, dan penargetan langsung, sama saja dengan hukuman mati bagi ribuan pasien dan yang terluka di dalamnya, termasuk wanita, orang tua, dan anak-anak," kata Hamas.

Namun, Hamas menegaskan bahwa rakyat dan Perlawanan Gaza akan tetap teguh dan terus melawan penjajah meskipun ada agresi terus-menerus terhadap tempat perlindungan, rumah, dan rumah sakit di Jalur Gaza. Dia pun enegaskan kembali hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan pembebasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya