Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19
- AP Photo/Alex Brandon
Washington, VIVA – Dengan pemilihan presiden AS yang tinggal beberapa minggu lagi, sebuah laporan baru mengklaim bahwa Donald Trump diam-diam berhubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah meninggalkan Gedung Putih.
Menurut sebuah buku karya jurnalis investigasi, Bob Woodward, berjudul ‘War’, Trump tetap berhubungan dengan Putin sementara ia terus menekan Partai Republik agar memblokir bantuan ke Ukraina.
Woodward menjelaskan bahwa dari awal tahun 2024, saat Trump berada di Florida, Mar-a-Lago, dia memerintahkan ajudannya untuk meninggalkan kantornya, setelah itu mantan presiden AS itu menghubungi Putin dan melakukan panggilan telepon dengan pemimpin Rusia itu.
Ajudan yang tidak disebutkan namanya itu mencatat bahwa kedua pemimpin telah berbicara setidaknya enam kali sejak Trump meninggalkan jabatannya pada tahun 2021.
Lebih jauh, buku tersebut menyebutkan bahwa saat Trump masih menjabat pada awal pandemi COVID-19 tahun 2020, ia diam-diam mengirimi Putin tes COVID-19 langka untuk penggunaan pribadi.
Putin sebagai balasan mendesak Trump untuk tidak menyebutkan tindakan itu di depan umum karena dapat merusak reputasi Trump.
"Saya tidak ingin Anda memberi tahu siapa pun karena orang-orang akan marah kepada Anda, bukan saya," kata Putin kepadanya, dikutip dari India Today, Rabu, 9 Oktober 2024.
Dengan pengungkapan baru ini, pertanyaan tentang hubungan Trump dengan Putin pasti akan menjadi sorotan, terutama dengan pemilihan presiden yang tinggal beberapa minggu lagi.
Trump, di masa lalu juga memuji Putin sebagai seorang yang jenius, setelah ia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.
Ia juga mengkritik bantuan yang diberikan AS kepada Ukraina dan telah menekan Partai Republik untuk memblokirnya. Selama debat presiden dengan Harris, Trump mengulangi penjelasan lebih lanjut, bahwa jika terpilih kembali, ia akan mengakhiri perang Ukraina-Rusia dalam sehari.
Buku Woodward tidak menyebutkan secara rinci percakapan yang dilakukan kedua pemimpin tersebut dalam panggilan telepon pada awal tahun 2024, dan juga tidak menguraikan lebih lanjut tentang panggilan telepon lain yang disebutkan oleh ajudan Trump.
Namun, buku tersebut menyebutkan Jason Miller, seorang ajudan kampanye utama Trump, yang menyatakan bahwa ia tidak mendengar bahwa kedua pemimpin itu sedang berbicara.
"Saya yakin mereka akan tahu cara menghubungi satu sama lain jika mereka memang ingin berbicara," ungkap Miller.