1 Tahun Perang di Gaza, Hamas: Kami Akan Bangkit Seperi Burung Phoenix
- bbc.com
Gaza, VIVA – Pemimpin Hamas di pengasingan, Khaled Meshaal, mengatakan bahwa kelompok Palestina itu akan bangkit 'bagaikan burung phoenix' meskipun mengalami kerugian besar selama setahun perang dengan Israel.
Dia juga menekankan bahwa kelompoknya terus merekrut pejuang dan memproduksi senjata.
Satu tahun setelah serangan Hamas yang memicu perang, Meshaal membingkai konflik dengan Israel sebagai bagian dari perang yang memang telah berlangsung selama 76 tahun,Â
"Sejarah Palestina terdiri dari siklus," kata Meshaal, seorang tokoh senior Hamas di bawah pimpinan Yahya Sinwar.
"Kami melewati fase-fase di mana kami kehilangan martir (korban) dan kami kehilangan sebagian kemampuan militer kami, tetapi kemudian semangat Palestina bangkit kembali, seperti burung phoenix, terima kasih kepada Allah," sambungnya, dikutip dari ANews, Selasa, 8 Oktober 2024.
Meshaal, yang selamat dari upaya pembunuhan Israel pada tahun 1997 setelah ia disuntik dengan racun dan menjadi pemimpin Hamas secara keseluruhan dari tahun 1996-2017, mengatakan kelompok militan Islam itu masih mampu melakukan penyergapan terhadap pasukan Israel.
Hamas juga menembakkan empat rudal ke Gaza pada Senin pagi, 7 Oktober 2024, sebagai peringatan serangan Hamas di Israel selatan yang memicu perang.Â
"Kami kehilangan sebagian amunisi dan senjata kami, tetapi Hamas masih merekrut pemuda dan terus memproduksi sebagian besar amunisi dan senjatanya," ujar Meshaal.
Meshaal sendiri tetap berpengaruh di Hamas karena ia telah memainkan peran penting dalam kepemimpinannya selama hampir tiga dekade, dan sekarang secara luas dipandang sebagai wajah diplomatik kelompok itu.
Komentarnya tampaknya dimaksudkan sebagai sinyal bahwa kelompok itu akan berjuang apa pun kerugiannya, menurut analis Timur Tengah.
"Secara keseluruhan saya akan mengatakan (Hamas) masih hidup dan bersemangat, dan mungkin akan kembali pada suatu saat di Gaza," kata Joost R. Hiltermann, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara dari International Crisis Group.
Ia mengatakan Israel belum menjelaskan rencana untuk Gaza ketika perang berakhir, dan ini dapat memungkinkan Hamas untuk membangun kembali dirinya meskipun mungkin tidak dengan kekuatan seperti itu atau dalam bentuk yang sama.