AS Dikabarkan Tawarkan "Paket Kompensasi" jika Israel Tak Serang Iran

Arsip foto - Presiden AS Joe Biden (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 25 Juli 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu Ajansi

Tel Aviv, VIVA - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menawarkan Israel sebuah "paket kompensasi" jika Israel menahan diri untuk tidak menyerang sejumlah target di Iran sebagai respons atas serangan rudal baru-baru ini terhadap negara Yahudi tersebut, demikian dilaporkan oleh lembaga penyiaran negara Israel, Kan, pada Minggu, 6 Oktober 2024.

AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Menurut media tersebut, setelah serangan rudal balistik Iran ke Israel pada 1 Oktober, diadakan pembicaraan antara pejabat Israel dan AS terkait serangan balasan.

Selama pembicaraan tersebut, pejabat AS menawarkan dukungan diplomatik yang luas serta bantuan militer tambahan kepada Israel jika negara tersebut tidak menyerang target tertentu di Iran, demikian menurut laporan tersebut.

Dewan Islam Prancis Sebut Putusan ICC Tangkap Netanyahu sebagai 'Secercah Harapan'

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Seorang pejabat senior Israel, yang dikutip oleh media itu, mengatakan bahwa Israel "selalu memperhitungkan pendapat Amerika Serikat, sekutu kami, dan siap mendengarkan mereka, tetapi akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi warga dan keamanan negara".

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Israel secara resmi menyatakan akan ada tanggapan terhadap serangan Iran, tetapi metode, lokasi, dan waktu serangan masih dalam tahap perencanaan atau persetujuan.

Komandan Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla yang saat ini berada di Israel, menghadiri pertemuan dengan pimpinan blok keamanan, di mana operasi ini sedang dibahas, menurut laporan dari Kan.

Pada 1 Oktober, Iran untuk kedua kalinya dalam sejarah meluncurkan serangan rudal besar-besaran terhadap Israel, yang disebutnya sebagai tindakan bela diri.

Iran meluncurkan rudal ke arah Israel

Photo :
  • IRNA

Militer Israel mengatakan bahwa sekitar 180 rudal balistik ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat. Rekaman di media sosial menunjukkan dampak dari pengeboman di berbagai wilayah Israel.

Menurut otoritas Israel, pengeboman tersebut tidak menyebabkan korban jiwa di antara warga negara tersebut.

Beberapa media melaporkan kematian satu orang, yang diduga seorang warga Palestina dari Jalur Gaza, di Tepi Barat Sungai Yordan.

Pihak Iran mengklaim bahwa rudal tersebut mengenai target militer Israel, sementara pihak Israel menyebut kerusakan yang terjadi sebagai "minimal."

Mereka berjanji akan melakukan serangan balasan, dan AS siap mendukung sekutu utamanya di Timur Tengah.

Setelah serangan rudal Iran ke Israel, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah gagal di Timur Tengah dan menunjukkan ketidakmampuan total dalam menyelesaikan krisis. (ant)

VIVA Militer: Serangan roket Hizbullah di wilayah utara Israel

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

Hizbullah telah menembakkan sekitar 250 roket dan proyektil lainnya ke Israel yang melukai tujuh orang di lokasi tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024