Irlandia Tolak Mentah-mentah Permintaan Israel Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

VIVA Militer: Militer Lebanon dan UNIFIL
Sumber :

London, VIVA - Militer Israel telah mendesak Irlandia untuk menarik pasukan penjaga perdamaian dari negara Eropa itu dari sebuah pos terdepan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel karena permusuhan di wilayah tersebut meningkat, ungkap media Irlandia pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Israel Hanya Izinkan 12 Truk Muat Bantuan Masuk Gaza Utara dalam 2,5 Bulan, Menurut Oxfam

The Irish Times mengatakan permintaan tersebut, yang dibuat melalui Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), muncul saat kampanye militer Israel terhadap Hizbullah meningkat.

UNIFIL bersikeras bahwa pasukan penjaga perdamaian akan tetap berada di tempat, meski ada peringatan dari rezim Zionis itu.

Kelompok HAM Israel Sebut Rezim Zionis Bangun 7 Permukiman Ilegal Tepi Barat Milik Palestina

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • reuters.com

Irlandia, yang memiliki satu pos terdepan yang ditetapkan sebagai pos 6-52 di kawasan perbatasan, yang dikenal sebagai Garis Biru, adalah salah satu dari beberapa negara yang menyumbangkan pasukan untuk UNIFIL.

Hamas Tuding Otoritas Palestina di Tepi Barat "Melayani Musuh Zionis"

Peleton Irlandia yang ditempatkan di pos tersebut bertugas mengamati dan melaporkan setiap serangan di sepanjang perbatasan.

Permintaan penarikan pasukan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel mungkin sedang mempersiapkan invasi yang lebih luas ke Lebanon selatan, dengan prospek memperluas operasi di sepanjang perbatasan.

Serangan tersebut sejauh ini terbatas dalam skala, tetapi kekerasan yang meningkat telah memicu kekhawatiran akan potensi terjadinya konflik yang lebih luas.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • telegraph.co.uk

UNIFIL telah menyampaikan kepada Israel bahwa pasukan penjaga perdamaian tidak akan ditarik, yang memperkuat komitmennya untuk menjaga stabilitas di kawasan yang bergejolak tersebut.

Perang di Gaza menyebar ke Lebanon, ketika Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri akhir bulan lalu yang telah menewaskan lebih dari 1.100 korban. Tel Aviv juga telah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Kekhawatiran makin meningkat bahwa eskalasi yang berkelanjutan dapat menyebabkan perang habis-habisan di kawasan tersebut. (ant)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya