Serangan Udara dan Artileri Israel di Jalur Gaza Menewaskan Puluhan Warga Palestina
- Anadolu Ajansi
Gaza, VIVA – Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dunia setelah serangan udara dan artileri Israel yang berlangsung sejak Minggu pagi menewaskan setidaknya 25 warga Palestina dan menyebabkan banyak lainnya terluka.
Menurut laporan dari lembaga Pertahanan Sipil di Gaza, serangan ini menargetkan berbagai wilayah, termasuk tempat-tempat yang padat penduduk.
Di Gaza utara, juru bicara Pertahanan Sipil, Mahmoud Bassal, mengonfirmasi bahwa empat warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara yang menghancurkan Sekolah Um Al-Fahm di Beit Lahiya.
Sekolah tersebut saat itu digunakan sebagai tempat perlindungan bagi ratusan pengungsi yang mengungsi dari serangan sebelumnya.
Melansir Anadolu Ajansi, Bassal juga melaporkan bahwa serangan di Jabalia menewaskan lima orang di kerumunan dan rumah-rumah warga sipil, termasuk rumah keluarga Abu Nasser dan Samour.
Di Kota Gaza, serangan udara di dekat persimpangan Al-Sha'bia menewaskan tiga warga Palestina dan melukai banyak lainnya, sementara serangan lainnya mengakibatkan kematian tiga orang yang sedang berkumpul.
Wilayah tengah Jalur Gaza juga tidak luput dari serangan. Di kamp pengungsi Nuseirat, satu warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka parah akibat serangan terhadap sebuah rumah. Selain itu, seorang warga Palestina dilaporkan tewas di dekat pintu masuk perusahaan listrik di sebelah timur Nuseirat, dan satu orang lagi tewas dalam serangan di Deir al-Balah.
Di Gaza selatan, dua warga Palestina juga tewas akibat penembakan artileri di timur Rafah, menambah panjang daftar korban jiwa dalam serangkaian serangan yang dilakukan Israel.
Serangan yang terus menerus ini telah menyebabkan kritik internasional, dengan banyak yang menilai bahwa Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah. Tindakan tersebut dianggap melanggar aturan perang dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Konflik ini merupakan lanjutan dari serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu respons militer Israel. Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata, serangan Israel di Jalur Gaza tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Data dari otoritas kesehatan setempat menunjukkan bahwa hampir 41.600 orang telah tewas sejak awal konflik, dengan sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak. Lebih dari 96.200 orang lainnya dilaporkan terluka, sementara mayoritas penduduk di wilayah tersebut terpaksa mengungsi akibat serangan yang terus berlanjut, di tengah blokade yang parah yang menyebabkan krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.