Eks PM Israel: Kita Harus Bertindak 'Sekarang' untuk Hancurkan Program Nuklir Iran

VIVA Militer: Mantan perdana menteri Israel Naftali Bennett
Sumber :
  • independent.co.uk

Tel Aviv, VIVA – Mantan perdana menteri Israel Naftali Bennett, pada Selasa, 2 Oktober 2024, menyerukan penghancuran program nuklir Iran menyusul serangan rudal Teheran di Tel Aviv.

Menlu Retno sebut 25 WNI Berhasil Dievakuasi dari Lebanon

"Israel kini memiliki kesempatan terbesarnya dalam 50 tahun, untuk mengubah wajah Timur Tengah," kata Bennett di akun X-nya.

"Kita harus bertindak 'sekarang' untuk menghancurkan program nuklir Iran, fasilitas energi utamanya, dan melumpuhkan rezim teroris ini," sambungnya, dikutip dari ANews, Rabu, 2 Oktober 2024.

PM Spanyol secara Terbuka Nyatakan Dukung Lebanon, Tuntut Gencatan Senjata Segera

Pasukan Israel melancarkan serangan udara pada Senin pagi, 30 September 2024, di

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Iran diketahui menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel, pada Selasa malam, 1 Oktober 2024, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua musuh bebuyutan regional tersebut.

Russia Claims US Actions Behind Rising Tensions in Middle East

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan.

Di lain sisi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran membuat kesalahan besar dengan serangan rudalnya dan mereka akan membayarnya.

Bennett sendiri mengatakan Israel harus menyingkirkan ancaman mengerikan ini bagi masa depan keturunan mereka.

VIVA Militer: Rudal balistik jarak pendek Fath-360 militer Iran

Photo :
  • X/@AmirIGM

"Kami punya pembenaran. Kami punya alatnya. Sekarang setelah Hizbullah dan Hamas lumpuh, Iran pun terekspos," ucapnya.

Sebagai informasi, konflik telah menyebar ke Lebanon, dengan tentara Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target Hizbullah, dan menewaskan lebih dari 1.073 orang dan melukai lebih dari 2.950 lainnya sejak 23 September, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Pimpinan puncak Hizbullah pun tewas dalam serangan Israel, termasuk Hassan Nasrallah.

Masyarakat internasional juga telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya