Mengenal Hashem Safieddine Sepupu Nasrallah yang Diduga Jadi Pemimpin Hizbullah Selanjutnya
- AP Photo
Beirut, VIVA – Hizbullah melalui dewan eksekutif kelompok tersebut telah menetapkan penerus dari Hassan Nasrallah, yang tewas. Orang yang terpilih menggantikan Nasrallah akan dijadikan sebagai Sekretaris Jenderal.
Nasrallah tewas di markas bawah tanahnya, yang dibangun di bawah kompleks enam gedung di jantung Dahieh, pinggiran selatan Beirut, dalam serangan udara besar-besaran Israel pada hari Jumat, 27 September 2024.
Ia dilaporkan meninggal karena sesak napas di bunker yang tidak berventilasi, itulah sebabnya tubuhnya ditemukan utuh dari reruntuhan.
Safieddine (Safi Al-Din), sepupu Nasrallah, merupakan salah satu pemimpin senior yang tidak hadir di lokasi serangan, yang menewaskan beberapa komandan tinggi Hizbullah.
Melansir dari Iran International, Selasa, 2 Oktober 2024, Hashem Safieddine, lahir pada tahun 1964 di Deir Qanoun en-Nahr, sebuah desa dekat Tyre di Lebanon selatan.
Dia belajar mengenai teologi bersama Hassan Nasrallah di Najaf, Irak, dan Qom. Keduanya merupakan pusat utama pendidikan agama Syiah.
Nasrallah atau Hashem Safieddine secara resmi menjadi anggota Hizbullah pada tahun-tahun pembentukannya.
Sebagai tokoh senior dalam Hizbullah, Safieddine mengepalai dewan eksekutif kelompok tersebut. Keluarganya disegani di kalangan Syiah dan mencakup beberapa ulama dan politisi.
Saudaranya, Abdullah, mewakili Hizbullah di Iran, dan putranya Redha menikah dengan putri mendiang Qasem Soleimani, jenderal Iran yang tewas dalam serangan pesawat nirawak AS pada tahun 2020.
Selain hubungannya dengan Soleimani, Safieddine diketahui memiliki hubungan yang kuat dengan Iran, tempat ia menerima pendidikan agamanya.
Ia memang "dipilih" oleh sponsor Hizbullah di Iran sebagai penerus Nasrallah sejak lama, menurut seorang mantan komandan senior Hizbullah.
Safieddine memiliki pengaruh yang signifikan di dalam Hizbullah, dia bertugas di Dewan Syura dan sebagai kepala Dewan Jihad.
Namun, AS dan Arab Saudi telah menetapkannya sebagai teroris dan menjatuhkan sanksi, termasuk pembekuan aset terhadapnya.