AS Nyatakan Dukung Israel Lancarkan Serangan 'Operasi Terbatas' terhadap Hizbullah

juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller (Doc: ANews)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Washington, VIVA - Israel telah memberi tahu AS bahwa saat ini mereka tengah melakukan "operasi terbatas" terhadap Hizbullah di Lebanon, menurut Departemen Luar Negeri AS pada Senin, 30 September 2024.

KRI SIM-367 Gantikan KRI Diponegoro, Satgas MTF TNI AL Siap Jaga Perdamaian Dunia

"Inilah yang mereka informasikan kepada kami bahwa mereka tengah melakukan operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan," kata Juru Bicara Matthew Miller kepada wartawan.

"Saya akan membiarkan Israel berbicara tentang operasi militernya sendiri," kata Miller yang menanggapi pertanyaan tentang "operasi terbatas", seraya menambahkan bahwa AS telah terlibat dalam pembicaraan dengan Israel.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

VIVA Militer: Serangan artileri militer Israel ke Lebanon

Photo :
  • middleeasteye.net

Ketika ditanya oleh Anadolu bagaimana AS mendefinisikan "operasi terbatas," Miller mengatakan bahwa itu adalah definisi Israel, bukan definisi AS, dan merujuk pertanyaan lebih lanjut kepada pejabat Israel.

Komandan PMPP TNI Sematkan Baret Biru UN Kepada 22 Prajurit Pilihan Satgas Level II Hospital UNIFIL

Mengenai korban sipil dalam serangan Israel di Lebanon, Miller mengatakan AS "sama sekali" tidak ingin melihat infrastruktur sipil menjadi sasaran, tetapi target Hizbullah adalah sah bagi tentara Israel.

"Kami mendukung serangan terhadap Hizbullah," kata Miller, tetapi menambahkan bahwa "kegiatan semacam ini dapat memungkinkan diplomasi dan juga dapat menyebabkan salah perhitungan, dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan."

Dia mengulangi pernyataan sebelumnya dari Pemerintah AS, yang mendesak diplomasi terhadap konflik Israel-Hizbullah, dan mengatakan bahwa AS tidak akan menyerah pada diplomasi.

Israel gempur markas Hizbullah di Beirut, Lebanon

Photo :
  • The New Arab/Getty

Miller juga menyatakan kekhawatiran Washington atas dampak kemanusiaan dari operasi Israel di Lebanon, dengan memperingatkan bahwa operasi tersebut dapat "mendestabilisasi" kawasan tersebut.

Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa pemimpin Hizbullah telah meninggal dunia dalam serangan tersebut, termasuk pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang yang sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober 2023.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang kawasan yang lebih luas. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya