Jelang Invasi Israel, Angkatan Bersenjata Lebanon Mundur dari Perbatasan
- middleeasteye.net
Beirut, VIVA – Angkatan Bersenjata Lebanon telah menarik diri dari pangkalan-pangkalan militernya di perbatasan selatan menjelang invasi Israel yang akan segera terjadi. Hal itu disampaikan oleh sumber-sumber keamanan di Beirut, pada Senin, 30 September 2024.
Militer Israel mendeklarasikan zona militer di beberapa bagian perbatasan utaranya dengan Lebanon pada hari Senin menjelang kemungkinan operasi darat di wilayah tersebut.
“Wilayah Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi di Israel utara telah dinyatakan sebagai zona militer tertutup. Masuk ke wilayah ini dilarang,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 1 Oktober 2024.
Sementara itu, AS telah mengamati perubahan dalam postur militer Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, setelah Hizbullah mengumumkan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut.
Pada hari Senin, para pejabat AS mengatakan Israel tampaknya siap untuk melancarkan invasi, tetapi tidak mengetahui rincian pasti dari rencana tersebut.
Lebanon dan Israel memiliki hubungan yang kompleks dan sering kali tegang, terutama terkait konflik dan perbedaan ideologi.
Salah satu titik utama konflik adalah perbatasan, yang sering menjadi sumber ketegangan militer, termasuk Perang Lebanon 1982 dan konflik berkepanjangan dengan kelompok Hizbullah.
Meskipun ada beberapa upaya untuk mencapai perdamaian, termasuk perjanjian gencatan senjata, situasi di wilayah ini tetap rentan dan sering dipengaruhi oleh faktor regional dan internasional.