Eks Menhan Israel Minta IDF Hancurkan dan Ambil Alih Wilayah Lebanon Selatan
- Istimewa
Tel Aviv, VIVA – Mantan menteri pertahanan Israel dan pemimpin Partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman, meminta IDF untuk menghancurkan semua desa di Lebanon selatan melalui udara lalu mengambil alih kendali wilayah tersebut untuk menciptakan zona penyangga.
"Menghancurkan semua desa Lebanon di dekat perbatasan akan menjamin keselamatan tentara Israel," kata Lieberman, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 1 Oktober 2024.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 28 September 2024, tentara pendudukan Israel mengatakan telah menarik tiga batalyon pasukan cadangan untuk memperkuat pertahanan Komando Pusat di tengah meningkatnya konflik dengan kelompok Hizbullah Lebanon dan kemungkinan invasi darat ke Lebanon selatan.
Washington Post juga melaporkan bahwa pasukan Israel di perbatasan Lebanon mengonfirmasi kesiapan mereka untuk invasi darat ke Beirut, dengan mencatat bahwa lalu lintas militer telah meningkat di jalan raya menuju Israel utara dan dekat perbatasan dengan Lebanon.
Sebagai informasi, Lebanon dan Israel memiliki hubungan yang kompleks dan sering kali tegang, terutama terkait konflik dan perbedaan ideologi.
Salah satu titik utama konflik adalah perbatasan, yang sering menjadi sumber ketegangan militer, termasuk Perang Lebanon 1982 dan konflik berkepanjangan dengan kelompok Hizbullah.
Meskipun ada beberapa upaya untuk mencapai perdamaian, termasuk perjanjian gencatan senjata, situasi di wilayah ini tetap rentan dan sering dipengaruhi oleh faktor regional dan internasional.