Situasi di Lebanon Jadi Perhatian, Uni Eropa Gelar Rapat Darurat
- AP Photo/Altaf Qadri
Uni Eropa, VIVA – Menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pembicaraan darurat pada Senin, 30 September 2024, mengenai situasi di Lebanon. Pengumuman itu terjadi di saat Israel terus melancarkan serangan udara setelah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell telah mengadakan pertemuan video pada pukul 15.00 waktu setempat.
"(Pertemuan itu) untuk membahas tanggapan UE terhadap eskalasi terbaru di Lebanon," kata kantor berita Borell, dikutip dari Arab News, Senin, 30 September 2024.
Kekuatan internasional berjuang keras untuk mencegah konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran agar tidak berkembang menjadi konflik yang lebih luas.
Uni Eropa, yang beranggotakan 27 negara sejauh ini berjuang untuk berbicara dengan satu suara atau memberikan pengaruh yang besar untuk mengekang kekerasan yang telah mengguncang kawasan tersebut selama setahun terakhir.
Israel juga pada hari Senin melakukan serangan udara pertamanya di jantung ibu kota Lebanon, Beirut, sejak pecahnya perang di Gaza tahun lalu, yang menewaskan empat orang.
Sebagai informasi, serangan Israel telah menewaskan ratusan orang di Lebanon sejak Senin lalu, yang merupakan hari paling mematikan sejak perang saudara negara itu tahun 1975-1990.
Dalam seminggu terakhir, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 700 orang, termasuk 14 paramedis selama dua hari, kata kementerian tersebut.
Kepala pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan lebih dari 200.000 orang mengungsi di Lebanon dan lebih dari 100.000 telah melarikan diri ke negara tetangga Suriah.