Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Terus Bertambah, 105 Orang Tewas dan 359 Terluka
- The New Arab/Getty
Beirut, VIVA – Serangan udara Israel menghantam Beirut ibu Kota Lebanon pada Senin dini hari membuat korban tewas terus bertambah.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, korban tewas bertambah menjadi 105 orang dan 359 terluka akibat serangan Israel.
Jumlah korban tewas tertinggi terjadi di Provinsi Selatan, di mana 48 orang tewas dan 168 orang terluka di Ain Al-Delb dan Tyre. Kementerian tersebut menambahkan bahwa serangan udara Israel menyebabkan kerusakan parah di rumah sakit Kana di selatan.
Wilayah Baalbek-Hermel di Lembah Beqaa, Lebanon timur juga terkena dampak keras, dengan 33 orang tewas dan 97 orang terluka.
Hingga saat ini serangan udara Israel terhadap Beirut difokuskan pada bagian selatan kota, kawasan padat penduduk dan mayoritas penduduknya beragama Syiah, tempat Hizbullah memiliki basis kuat.
Dilansir CNN, Israel menyatakan bahwa serangan ke Lebanon menargetkan para operator dan fasilitas Hizbullah, dan menuduh kelompok militan tersebut menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Militer Israel menargetkan Hizbullah sepanjang hari, termasuk serangan jet tempur terhadap sekitar 45 target di dekat sebuah desa di Lebanon selatan.
Akibat serangan itu, tiga pimpinan Hizbullah tewas pada hari Minggu, 29 September, termasuk kepala unit keamanan Nasrallah, dan orang lain yang bekerja erat dengannya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan segera berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena ketegangan di Timur Tengah meningkat menyusul pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel.
"Ya, saya akan berbicara dengannya (netanyahu)," kata Biden pada Minggu saat menuju Gedung Putih dari Pangkalan Angkatan Udara Dover.