Paus Fransiskus Kecam Serangan Israel di Gaza dan Lebanon: Tindakan Tidak Bermoral!
- (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)
Jakarta, VIVA – Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan Israel di Gaza dan Lebanon pada Minggu, 29 September 2024.
Ia menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang tidak bermoral dan tidak proporsional karena menyoroti banyaknya korban jiwa yang jatuh, termasuk wanita dan anak-anak.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Paus berada dalam perjalanan pulang dari kunjungan selama empat hari ke Luksemburg dan Belgia, dilansir dari Anadolu Ajansi.
Dalam konferensi pers di pesawat, ia ditanya mengenai serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut.
Serangan itu menyebabkan banyak korban dan merusak beberapa bangunan, meninggalkan puing-puing di sekitarnya.
Paus menjelaskan bahwa ia terus berkomunikasi dengan paroki di Gaza, di mana lebih dari 600 orang berlindung.
"Mereka memberi tahu saya tentang berbagai kekejaman yang terjadi di sana," katanya.
Ia mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi manusia yang dihadapi penduduk sipil di daerah konflik.
Lebih lanjut, Paus menekankan bahwa pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan.
"Ketika ada ketidakseimbangan, tindakan yang melanggar moralitas menjadi jelas," ujarnya.
Militer Israel telah menggempur Lebanon sejak 23 September, dengan menyasar apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 816 orang telah tewas dan lebih dari 2.500 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut. Banyak warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang semakin meningkat.
Paus juga mengingatkan bahwa konflik antara Hizbullah dan Israel semakin memanas setelah dimulainya perang di Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 41.000 kematian, sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak.
Ia menyoroti pentingnya moralitas dalam situasi perang, meskipun perang itu sendiri tidak dapat dibenarkan.
"Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus dijaga. Perang itu tidak bermoral, tetapi ada aturan yang menunjukkan adanya moralitas. Jika aturan ini dilanggar, konsekuensinya sangat serius," kata Paus.
Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa tindakan kekerasan yang berlebihan hanya akan menciptakan lebih banyak penderitaan dan kerusakan.