Tak Mau Kalah, Kamala Harris Tekankan AS Harus Dominasi Teknologi Blockchain
- AP Photo/Nell Redmond
Amerika Serikat, VIVA – Kamala Harris mendukung penuh adopsi teknologi baru jika terpilih sebagai Presiden AS pada pemilihan umum (pemilu) di bulan November mendatang. Harris berambisi menjadikan AS sebagai negara yang mendominasi blockchain.
Calon presiden AS dari Partai Demokrat berjanji mendukung penuh implementasi aset digital di negeri Paman Sam. Pernyataan tersebut disampaikan Kamala Harris saat kampanye di Pittsburgh pada Rabu, 25 September 2024.
Kamala Harris menegaskan tekadnya terhadap berbagai inovasi. Ini secara tersirat mendorong adopsi blockchain bahkan berencana mendominasi bidang tersebut.
"Kami (mengataskan pemerintah AS) akan berinvestasi di bidang biomanufaktur dan kedirgantaraan serta tetap mendominasi AI, komputasi kuantum, blockchain, dan teknologi baru lainnya. Kami juga terus mengembangkan inovasi dan manufaktur energi bersih yang jadi keunggulan AS," jelas Kamala Harris yang dikutip dari CryptoNews pada Jumat (27/9/2024).
Pada acara The Economic News, Kamala Harris tampak mengisyaratkan penegakan regulasi yang ramah terhadap kripto. Pernyataan cukup mengejutkan lantaran mantan jaksa ini tidak menuliskan secara spesifik dalam rilis rincian rencana ekonomi pada Rabu (25/9/2024).
“Kami akan mendorong teknologi inovatif seperti AI dan aset digital dan menciptakan lingkungan bisnis yang aman dengan aturan yang konsisten dan transparan untuk melindungi konsumen dan investor," imbuh Kamala Harris.
Dukungan Kamala Harris terhadap aset kripto dengan mendukung adopsi blockchain menyebabkan perubahan perspektif publik. Elektabilitas dua pasangan capres AS semakin menyempit karena Kamala Harris mulai memperoleh sokongan dari tokoh penting di sektor blockchain.
Investor dan miliarder Mark Cuban jadi salah satu sosok yang mendukung Kamala Harris. Pengusaha sukses itu terlihat menghadiri kampanye Kamala Harris di Carnegie Mellon University.
Sementara sang rival, baru saja meluncurkan platform kripto bernama World Liberty Financial. Platform jual-beli aset kripto akan dikelola oleh kedua putra Donald Trump sekaligus.
Trump juga memecat Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS(SEC), Gary Gensler. Trump menilai kepemimpinan Gensler kerap memecah belah dan memperketat aturan terkait blockchain dan kripto. Ini menjadi langkah konkritnya memberlakukan kebijakan pro-kripto.