Serangan Brutal Israel Terus Berlanjut, Cina Minta Warganya Segera Tinggalkan Lebanon
- Dok. Arab News/AFP
Beijing, VIVA - Pemerintah Cina minta warganya segera meninggalkan Lebanon melalui penerbangan komersil. Imbauan otoritas Cina itu karena serangan brutal Israel ke Lebanon.
"Kami meminta mereka yang sudah berada di Lebanon untuk mengikuti perkembangan situasi dengan saksama dan kembali ke Cina atau meninggalkan Lebanon sesegera mungkin melalui penerbangan komersial," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China pada Kamis.
Militer Israel (IDF) menyerang Lebanon melalui udara sejak Senin, 23 September 2024 dengan dalih menargetkan kelompok Hizbullah. Menurut laporan otoritas kesehatan Lebanon, dampak serangan brutal zionis, 610 orang meninggal dunia.Â
Serangan militer juga melukai lebih dari 2.000 lainnya. "Bagi mereka yang harus tetap berada di Lebanon, harap tetap waspada," lanjut Lin Jian.
Lin Jian menambahkan bagi warga Cina yang ingin tetap di Lebanon maka mesti menyediakan pembekalan dalam kondisi darurat.
"Persiapkan diri untuk keadaan darurat, persiapkan perbekalan yang cukup dan hindari bepergian ke daerah berisiko tinggi di Lebanon selatan," ujar Lin Jian.
Menurut Lin Jian, Pusat Bantuan dan Perlindungan Konsuler Kementerian Luar Negeri Cina dan Kedutaan Besar Cina di Lebanon telah mengaktifkan mekanisme tanggap darurat. Hal itu dengan menyusun rencana yang relevan dan mengeluarkan beberapa peringatan keamanan.
"Kami sekali lagi menyarankan warga China untuk tidak bepergian ke Lebanon dalam waktu dekat," kata Lin Jian.
Pun, diimbau jika ada warga Cina mengalami kondisi darurat di Lebanon, maka mereka perlu menghubungi Kedutaan secepatnya untuk meminta bantuan.
"Kami akan melakukan upaya maksimal untuk membantu warga Cina yang perlu pindah ke tempat yang aman atau memiliki kebutuhan lain," kata Lin Jian.
Untuk diketahui, konflik Israel dan Lebanon terjadi sejak zionis menggempur Palestina selepas peristiwa 7 Oktober 2023. Ketegangan itu pun meluas sampai perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line (garis demarkasi yang memisahkan wilayah Israel dan Lebanon).
Kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel sudah terlibat dalam baku tembak. Konflik itu dimulai sejak serangan gencar Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang.
Israel sudah diperingatkan agar serangan terhadap Lebanon tak dilakukan. Sebab, hal itu akan meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional. (Ant)