Siapkan Operasi Darat di Lebanon, Israel Kirim Pasukan Cadangan ke Perbatasan Utara
- VIVA/Natania Longdong
Tel Aviv, VIVA – Militer Israel mengatakan pada hari Rabu, 25 September 2024, bahwa mereka sedang mempersiapkan operasi darat di Lebanon. Salah satu persiapan yang dilakukan yaitu dengan melancarkan serangan udara terlebih dahulu ke Lebanon untuk bermanuver ke negara itu.
"Kami tidak akan berhenti, jet tempur telah menyerang sepanjang hari (di Lebanon), dan kami sedang mempersiapkan manuver," kata Kepala Staf Israel Jenderal Herzi Halevi selama latihan militer di utara, dikutip dari ANews, Kamis, 26 September 2024.
Halevi juga mengunjungi Brigade ke-7 di perbatasan utara, bersama dengan komandan Komando Utara, komandan Divisi ke-98, komandan Pusat Pelatihan Angkatan Darat, dan komandan Brigade ke-7.
"Anda mendengar jet di atas kepala, kami telah menyerang sepanjang hari. Ini untuk mempersiapkan medan (perang) dan untuk terus melemahkan Hizbullah," ucap Halevi kepada para prajurit.
"Hari ini, Hizbullah memperluas jangkauan tembakannya, dan hari ini, mereka akan menerima respons yang sangat kuat. Persiapkan diri Anda," sambungnya.
Sebelumnya, militer mengatakan bahwa mereka menyerang lebih dari 280 target yang terkait dengan Hizbullah di Lebanon sejak Rabu pagi.
Tentara Israel pun mengerahkan dua brigade cadangan ke perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada Rabu pagi di tengah serangan yang terus berlanjut terhadap negara tersebut.
Mobilisasi pasukan cadangan menandakan persiapan potensial untuk operasi darat.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin pagi, 23 September 2024, dan menewaskan hampir 610 orang dan melukai lebih dari 2.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena hal itu akan meningkatkan kekhawatiran dan meluasnya konflik Gaza secara regional.