Intelijen AS Minta Trump Waspada soal Ancaman Pembunuhan dari Iran
- AP Photo/Gerald Herbert
Washington, VIVA – Intelijen Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump tentang ancaman nyata dan spesifik dari Iran, yang berniat membunuh mantan presiden AS itu, menurut tim kampanye Trump dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 24 September 2024.
"Presiden Trump diberi pengarahan sebelumnya hari ini oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional mengenai ancaman nyata dan spesifik dari Iran untuk membunuhnya dalam upaya untuk mengacaukan dan menebar kekacauan di Amerika Serikat," kata direktur komunikasi tim kampanye Trump, Steven Cheung dalam pernyataan tersebut.
"Pejabat intelijen telah mengidentifikasi bahwa serangan yang berkelanjutan dan terkoordinasi ini telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dan pejabat penegak hukum di semua lembaga bekerja untuk memastikan Presiden Trump dilindungi dan pemilihan bebas dari campur tangan," tambahnya, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 26 September 2024.
Meski demikian, tim kampanye Trump tidak merinci klaim tersebut, yang muncul saat tekanan internasional meningkat pada Iran untuk mengurangi ketegangan di Lebanon, tempat Israel telah melakukan kampanye pengeboman terhadap lokasi milik kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung oleh Teheran.
Iran juga menolak tuduhan bahwa mereka mencoba membunuh Trump awal musim panas ini, tak lama setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah rapat umum di Pennsylvania, dan menewaskan satu orang serta melukai kandidat presiden tersebut.
Beberapa hari setelah upaya pembunuhan pada 13 Juli, media AS melaporkan bahwa pihak berwenang telah menerima informasi intelijen tentang dugaan rencana Iran terhadap Partai Republik tersebut, yang mendorong perlindungan Trump agar ditingkatkan. Tapi, lagi-lagi Iran menolak tuduhan jahat tersebut.
AS juga menuduh Iran melakukan peretasan yang menargetkan kampanye Trump, dan menuduh Teheran berusaha memengaruhi pemilu 2024.