AS-Prancis Godok Proposal Terkait Gencatan Senjata 21 Hari Untuk Lebanon-Israel
- Dok. Arab News/AFP
Beirut, VIVA – Amerika Serikat (AS) mengumumkan usulan gencatan senjata selama 21 hari untuk menghentikan perang antara Hizbullah dan Israel, yang gagal dicegah oleh Washington. AS juga memberikan ruang untuk negosiasi diplomatik.
Usulan yang disusun oleh AS dan Prancis ini didukung oleh Australia, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, pada Rabu malam, 25 September 2024.
Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, diplomat tinggi Prancis, Jean-Noel Barrot, menyatakan, "Ini adalah jalan yang sulit, tetapi merupakan jalan yang memungkinkan."
Ia juga menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Prancis akan menuju Beirut minggu depan untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan.
"Kami mengandalkan kedua pihak untuk menerima (proposal) tanpa penundaan, demi melindungi penduduk sipil dan memungkinkan dimulainya negosiasi diplomatik," ujarnya, dikutip dari Alarabiya, Kamis, 26 September 2024.
Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS Joe Biden telah bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Rabu di sela-sela Sidang Umum PBB untuk membahas upaya mengamankan gencatan senjata dan mencegah konflik yang lebih luas.
Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya mencapai kesepakatan di perbatasan Israel-Lebanon untuk menjamin keselamatan warga sipil, menyoroti meningkatnya serangan lintas batas dalam dua minggu terakhir.
"Kami telah bekerja sama untuk menyerukan gencatan senjata sementara guna memberi kesempatan bagi diplomasi dan menghindari eskalasi lebih lanjut," kata Biden dan Macron dalam pernyataan bersama.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden menganggap usulan tersebut sebagai terobosan penting, tetapi menekankan bahwa usulan ini hanya berkaitan dengan Lebanon, bukan Gaza.
Usulan tersebut menyerukan gencatan senjata segera di perbatasan Lebanon-Israel selama 21 hari untuk menyediakan ruang bagi pembicaraan penyelesaian diplomatik, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri perang Juli 2006 antara Israel dan Hizbullah.
Usulan ini juga memberi waktu untuk membahas penerapan Resolusi Dewan Keamanan 2735 mengenai gencatan senjata di Gaza, berdasarkan kesepakatan tiga fase yang diusulkan oleh AS awal tahun ini.
Pernyataan tersebut juga meminta pemerintah Lebanon dan Israel untuk mendukung usulan ini. Pejabat senior pemerintahan Biden berharap kedua pemerintah akan secara terbuka mendukung pernyataan tersebut.
"Kami siap untuk sepenuhnya mendukung semua upaya diplomatik untuk menyelesaikan kesepakatan antara Lebanon dan Israel dalam periode ini, berdasarkan upaya selama beberapa bulan terakhir, yang mengakhiri krisis ini sepenuhnya," demikian bunyi pernyataan bersama dari sepuluh negara dan Uni Eropa.