Beirut Mencekam Imbas Serangan Brutal Israel, Ribuan Warga Lebanon Seberangi Perbatasan
- AP Photo
Beirut, VIVA – Ribuan warga Lebanon menyeberangi perbatasan menuju Suriah pada pekan ini. Aktivitas tak biasa ini dilakukan sebagai upaya untuk menyelamatkan diri dari serangan intensif zionis Israel di Beirut.
Serangan brutal Israel itu telah mengakibatkan lebih 570 orang tewas termasuk anak-anak, sejak Senin, 23 September 2024.
Sekitar 2 ribu warga Lebanon menyeberang ke Suriah pada Selasa siang. Demikian berdasarkan laporan surat kabar Al-Watan yang terkait dengan pemerintah Suriah.
Mereka juga melaporkan jumlah yang sama sedang menunggu untuk menyelesaikan prosedur formal masuk ke Suriah. Sekitar 3 ribu  warga Suriah kembali dari Lebanon sejauh ini.
Kegubernuran Homs di Suriah memerintahkan satuan tugas untuk mengambil tindakan tanggap cepat dengan menyediakan pasokan. Upaya itu dengan memperkuat titik-titik medis di perlintasan perbatasan.
Gubernur Damaskus, Ahmed Khalil, mengatakan dirinya sudah meninjau situasi di perbatasan Masnaa-Al-Jdeidah pada Selasa. Dia menyampaikan perlunya menyederhanakan prosedur perbatasan bagi para pengungsi.
Ia juga memeriksa penyeberangan tersebut setelah menerima laporan tentang warga yang menuju perbatasan sejak Selasa pagi.
Adapun, Bulan Sabit Merah Suriah mengumumkan kesiapan untuk melayani warga Lebanon yang tiba di Suriah.
Dalam pernyataan di Facebook pada Selasa, Bulan Sabit Merah Suriah mengatakan relawan mereka dikerahkan di perbatasan termasuk penyeberangan di wilayah Homs, Tartus, dan Damaskus.
"Kami siap menawarkan pertolongan pertama dan layanan medis kepada para pengungsi. Hal ini menekankan komitmen (kami) untuk mereka agar meringankan penderitaan," demikian pernyataan Bulan Sabit Merah dikutip dari The New Arab, Kamis, 26 September 2024.
Surat kabar Suriah Enab Baladi juga melaporkan puluhan orang sudah menyeberangi perbatasan ke Suriah secara ilegal. Menurut korespondennya di Homs, sekitar 100 orang telah menyeberang dari desa-desa Lebanon di Wadi Khaled dan Qusayr.
Media tersebut juga berbicara dengan seorang penyelundup yang beroperasi di perbatasan Suriah-Lebanon. Meskipun  ilegal dan aktivitas penyeberangan dalam jumlah tinggi, namun mereka tak menghadapi hambatan apa pun di kedua sisi.
Penyelundup tersebut mengungkapkan bahwa orang-orang yang datang dari Lebanon tanpa izin dikenakan biaya US$ 60 (Rp900 ribu) per orang. Sementara, yang memiliki izin dikenakan biaya US$ 30 (Rp 453 ribu) untuk perjalanan yang aman.Â
Namun, tidak ada badan independen yang mencatat jumlah warga Lebanon yang masuk dengan bantuan penyelundup.
Zionis Israel melancarkan gelombang serangan udara yang mematikan di Lebanon sejak tiga hari lalu. Menurut otoritas Kesehatan Lebanon, imbas serangan brutal Israel, lebih 570 orang tewas dan melukai lebih dari 1.800 orang.